"Freemason, Zionis, dan
Talmud"
Tulisan ini dibuat semata-mata untuk
memperkaya pengetahuan ita tentang apa yang terjadi didunia ini, dan siapa
mereka (Yahudi Zionis) dn apa yang mereka anut selama ini, Siapa mereka,
asal-usul serta tujuan mereka, semoga sedikit ulasan singkat ini bisa membuka
mata hati kita tentang apa yang terjadi pada dunia saat ini... mudah-mudahan
sedikit suguhan ini bisa mempertebal Iman kita.
Ajaran-ajaran dari Illuminati intinya
didasarkan pada ajaran Kaballah dari Mesir kuno yang berbasis pada ‘Mistisme’.
Memanggil mahluk halus, bekerja sama dengan mereka, memiliki teknologi canggih
berkat bantuan mahluk halus bukan hal baru bagi mereka.
Mereka tidak harus selalu menguasai
jabatan negara secara formal, tetapi mereka mampu “mencuci otak” (brainwashed)
para pengambil keputusannya agar melaksanakan rencana-rencana mereka.
Di suatu negara, presidennya dapat saja
orang yang non Yahudi (goyim), tetapi jiwa pemerintahan, struktur budaya, serta
perekonomiannya harus tunduk dan diperbudak oleh sistem Iluminasi Yahudi. Untuk
itu, mereka harus menguasai Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan cara
melakukan berbagai lobi tingkat tinggi.
Iluminasi telah menetapkan tujuh
prinsip utamanya, yaitu sebagai berikut:
1. Menghapuskan seluruh pemerintahan
yang berorientasi kepada nasionalisme (aboliton of all national government)
2. Menghapuskan seluruh agama kecuali
ajaran setan (abolition of all religions except satanism)
3. Menghapuskan nilai-nilai kehidupan
keluarga –individu harus tunduk
4. Menghapuskan hak pemilikan pribadi
(abolition of private property)
5. Menghapuskan nilai pajak yang tinggi
(abolition of inheritance by
high inheritance taxes)
6. Menghapuskan-jiwa patriot (abolition
of patriotism)
7. Menciptakan pemerintahan dunia
dengan memperalat Perserikatan Bangsa-bangsa yang telah dikuasai kaum Iluminasi
(Creation of the world government under the United Nations by Illuminati)
Manusialah yang menentukan segalanya di
bawah bimbingan kekuasaan setan Lucifer.
Sumber
lebih lanjut di:
Kabbalah atau Qibil dalam bahasa Ibrani
awalnya adalah istilah yang netral, yang secara harfiah memiliki arti sebagai
‘lisan’. Namun belakangan, ketika kaum Yahudi menggunakan istilah ini untuk
menyembunyikan dan memelihara kepercayaan mistis-esoteris kelompok mereka, maka
istilah ini menjadi sangat politis. Encarta Encyclopedia (2005) menuliskan
bahwa istilah Kabbalah berasal dari bahasa Ibrani yang memiliki pengertian luas
sebagai ilmu kebatinan Yahudi atau Judaism dalam bentuk dan rupa yang amat
beragam dan hanya dimengerti oleh sedikit orang.
Zionisme adalah akidah dan metode kerja
Yahudi yang berasal dari Kitab Perjanjian Lama secara ringkas. Akidah ini
secara rinci dapat Anda temukan dalam Talmud: ajaran yang paling rasis juga
diskriminatif; sebuah kitab paling berbahaya yang pernah ada di muka bumi.
Louis Daste di dalam bukunya ‘Yahudi
dan Organisasi Rahasia’ mengatakan; Dalam setiap perubahan pemikiran
besar terdapat pengaruh Yahudi baik yang nampak ataupun rahasia. Sepanjang
sejarah dunia, Yahudi memasukkan ribuan racun berbahaya.
Al-Quran sering menggunakan sebutan
Ahlul Kitab untuk kaum Yahudi, dan yang dimaksud Ahlul Kitab juga termasuk
orang-orang Nasrani, jadi Ahlul Kitab adalah sebutan untuk orang-orang Yahudi
dan Nasrani. Di antara beberapa surat dalam Al-Quran yang banyak menjelaskan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan kaum Yahudi adalah QS. Al Baqarah, Ali
‘Imran, Al Maidah, At-Taubah.
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang
yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah
orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.
(QS.Al Ma'idah: 82)
Dalam buku “An Interview of Illan
Pappe, ” Baudoin Loos menyebutkan seorang sejarawan Yahudi Illan Pappe yang
menyandang julukan “Orang Israel yang paling dibenci di Israel”. Pappe adalah
salah satu Yahudi yang memilih memihak pada hati nurani dan tanpa takut
membongkar mitos-mitos Zionisme. Saat ditanya, kenapa orang Israel bisa
melakukan berbagai kekejaman terhadap orang Palestina, Pappe menjawab, “Ini
buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham, indoktronasi, yang dimulai
sejak usia taman kanak-kanak, semua anak Yahudi di Israel dididik dengan cara
ini. Anda tidak dapat menumbangkan sebuah sikap yang ditanamkan di sana dengan
sebuah mesin indoktrinasi yang kuat, yaitu menciptakan sebuah persepsi rasis
tentang orang lain yang digambarkan sebagai primitif, hampir tidak pernah ada,
dan penuh kebencian: Orang itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang
diberikan di sini adalah ia terlahir primitif, Islam, anti-Semit, bukan bahwa
ia adalah seorang yang telah dirampas tanahnya.”
(Ayat-ayat
Hitam TALMUD, Prof. Dr. Muhammad asy-Syarqawi Penerbit: SAHARA)
Pendahuluan
Kitab Talmud adalah kitab suci yang
terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat. Kitab
Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga
menjadi ideologi dan prinsip-prinsip, serta arahan bagi penyusunan kebijakan
negara dan pemerintah Yahudi Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi
pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa negara Yahudi Israel disebut sebagai
negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik.
Untuk dapat memahami sepak-terjang negara Israel yang tampak arogan,
keras-kepala, tidak kenaI kompromi, orang perlu memahami isi ajaran Kitab
Talmud, yang diyakini oleh orang Yahudi sebagai kitab suci yang terpenting di
antara kitab-kitab suci mereka.
Keimanan orang Yahudi terhadap Kitab
Talmud mengatasi bahkan Kitab Perjanjian Lama, yang juga dikenal dengan nama
Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud ‘Erubin’ 2b (edisi
Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi, “Wahai anakku, hendaklah engkau
lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat
Taurat”.
Para pendeta Talmud mengklaim sebagian
dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan dari ajaran yang disampaikan oleh Nabi
Musa a.s. secara lisan. Sampai dengan kedatangan Nabi Isa a.s. Kitab Talmud
belum dihimpun secara tertulis seperti bentuknya yang sekarang. Nabi Isa a.s.
mengutuk tradisi ‘mishnah’ (Talmud awal) termasuk mereka yang mengajarkannya
(para pendeta Yahudi dan kaum Farisi), karena isi Kitab Talmud seluruhnya
menyimpang, bahkan bertentangan dengan Kitab Taurat. Kaum Kristen, karena
ketidak-pahamannya, hingga dewasa ini menyangka Perjanjian Lama merupakan kitab
tertinggi bagi agama Yahudi. Sangkaan itu keliru.
Para pendeta Parisi mengajarkan,
doktrin dan fatwa yang berasal dari para rabbi (pendeta), lebih tinggi
kedudukannya daripada wahyu yang datang dari Tuhan. Talmud mengemukakan
hukum-hukumnya berada di atas Taurat, dan bahkan tidak mendukung isi Taurat.
Seorang peneliti Yahudi, Hyam Maccoby, dalam bukunya ‘Judaism on Trial’
mengutip pemyataan Rabbi Yehiel ben Joseph, bahwa “Tanpa Talmud kita tidak akan
mampu memahami ayat-ayat Taurat … Tuhan telah melimpahkan wewenang ini kepada
mereka yang arif, karena tradisi merupakan suatu kebutuhan yang sama seperti
kitab-kitab wahyu. Para arif itu membuat tafsiran mereka … dan mereka yang
tidak pernah mempelajari Talmud tidak akan mungkin mampu memahami Taurat.”
Memang ada kelompok di kalangan kaum
Yahudi yang menolak Talmud, dan tetap berpegang teguh kepada kitab Taurat saja
(Perjanjian Lama yang sekarang) Mereka ini disebut golongan ‘Karaiyah’,
kelompok yang sepanjang sejarahnya paling dibenci dan menjadi korban didzalimi
oleh para pendeta Yahudi orthodoks.
Kepada tradisi ‘mishnah’ itu para
pendeta Yahudi menambah sebuah kitab lagi yang mereka sebut ‘Gemarah’ (kitab
“tafsir” para pendeta). Tradisi ‘mishnah’ (yang kemudian dibukukan) bersama
dengan “Gemarah’, disebut Talmud. Ada dua buah versi Kitab Talmud, yaitu
‘Talmud Jerusalem’ dan ‘Talmud Babilonia’. ‘Talmud Babilonia’ dipandang sebagai
kitab yang paling otoritatif.
Beberapa kutipan yang diangkat dari
Kitab Tamud dalam uraian berikut ini merupakan dokumen aseli yang
tidak-terbantahkan, dengan harapan dapat memberikan pencerahan kepada segenap
ummat manusia, termasuk kaum Yahudi, tentang kesesatan dan rasisme dari ajaran
Talmud yang penuh dengan kebencian, yang menjadi kitab suci baik bagi kaum
Yahudi Orthodoks maupun Hasidiyah di seluruh dunia.
Pelaksanaan ajaran Talmud tentang
keunggulan kaum Yahudi yang dldasarkan pada ajaran kebencian itu telah
menyebabkan penderitaan yang tak terperikan terhadap orang lain sepanjang
sejarah ummat manusia sampai dengan saat ini, khususnya di tanah Palestina.
Ajaran itu telah dijadikan dalih untuk membenarkan pembantaian secara massal
penduduk sipil Arab-Palestina. Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang
bukan-Yahudi disebut “goyyim”, sama dengan binatang, derajat mereka di bawah
derajat manusia. Ras Yahudi adalah “ummat pilihan”, satu-satunya ras yang
mengklaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam a.s. Marilah kita
periksa beberapa ajaran Talmud.
Sumber :
Beberapa Contoh Isi Ajaran Talmud
Erubin 2b, “Barangsiapa yang tidak taat
kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran
manusia yang mendidih di neraka”.
Moed Kattan 17a, “Bilamana seorang
Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke
suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana”
Sanhedrin 57a, “Seorang Yahudi tidak
wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya”.
Some Talmudic Doctrine:
Erubin 2b,
"Whoever does
not obey the rabbis they would be
punished by boiling in excrement in hell. "
Persecute a Jew, His
sentence is Dead
Sanhedrin 58b, "If a persecuting a Jew, then infidels should be
killed".
Be
allowed, Deceiving to the Non-Jewish People
Sanhedrin 57a, "A Jew is
not obliged to pay wages, to the heathen
who worked for him".
Jews Have Higher Legal Position
Baba Kamma 37b, "If ox
of a Jew wounded the Canaanites ox, there's no need
for compensation; but if the ox of the
Canaanites, injuring cattle belonging to Jews, then that person must pay
compensation to its fullest. "
Jews May Steal Property Non-Jews
Baba Mezia 24a, "If a Jew finds lost
property owned by the unbelievers, he is not obliged
to return it to the owner. " (This paragraph was
reaffirmed in Baba Kamma 113b).
Allowed Robbing or Kill the People of
Non-Jews
Sanhedrin 57a, "If a Jew kills a Cuthea (infidel), no death penalty.
What has been stolen by a Jew should
belong to jews. "
Baba Kamma 37b, "The infidel is outside
of the law protection & the Lord opened their money to
the Children of Israel. "
Lying is allowed to non-jews
Baba Kamma 113a, "The Jews are
allowed to lie to deceiveinfidels. "
Non-Jews are animals
Yebamoth 98a, "All children who
disbelieve are animals. "
Abodah Zarah 22a - 22b, "The infidel prefer sex with cows".
Orang Yahudi Mempunyai Kedudukan Hukum
yang Lebih Tinggi
Baba Kamma 37b, “Jika lembu seorang
Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi
,jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang
itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”.
Orang Yahudi Boleh Mencuri Barang Milik
Bukan-Yahudi
Baba Mezia 24a, “Jika seorang Yahudi
menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada
pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Orang Yahudi Boleh Merampok atau
Membunuh Orang Non-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Jika seorang Yahudi
membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri
oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”.
Orang Yahudi Boleh Berdusta kepada
Orang Non-Yahudi
Baba Kamma 113a, “Orang Yahudi
diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir”.
Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan di bawah
Derajat Manusia
Yebamoth 98a, “Semua anak keturunan
orang kafir tergolong sama dengan binatang”.
Abodah Zarah 36b, “Anak-perempuan orang
kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”.
Abodah Zarah 22a - 22b, “Orang kafir
lebih senang berhubungan seks dengan lembu”.
Sumber :
Ajaran Gila di dalam Talmud:
Gittin 69a, “Untuk menyembuhkan tubuh
ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu
dimakan“.
Shabbath 41a, “Hukum yang mengatur
keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan”.
Yebamoth 63a, ” … Adam telah bersetubuh
dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga”.
Yebamoth 63a, “…menjadi petani adalah
pekerjaan yang paling hina “.
Sanhedrin 55b, “Seorang Yahudi boleh
mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)”.
Sanhedrin 54b, “Seorang Yahudi
diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur
di bawah sembilan tahun”.
Kethuboth 11b, “Bilamana seorang dewasa
bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya”. (PADAHAL JELAS-JELAS
DALAM 10 PERINTAH ALLAH YANG DITURUNKAN MELALUI NABI MUSA A.S., DIHARAMKAN
UNTUK BERZINA).
Yebamoth 59b,
“Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan
menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh
dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi”.
Niyaz
Khalil
Harapan
dari Seorang Sahabat
1 komentar:
GITTIN 57a bgmna isinya???
Posting Komentar