Kaum Non-Yahudi adalah ‘Sampah’
Semua orang non-Yahudi dari segala ras
dan agama menurut Talmud adalah super-sampah’, begitu menurut pendiri
Habad-Lubavitch, Rabbi Shneur Zalman. Analisanya ditemukan di dalam majalah
Yahudi ‚The New Republic’, yang dalam analisisnya menyatakan bahwa, “… ada
ironi besar dalam pandangan universalisme messianik yang baru pada gerakan
Habad khususnya pandangannya tentang kaum ’goyyim’ yakni pernyataan Habad yang
tanpa tedeng aling-aling berisi penghinaan bernada rasial terhadap kaum ‘goyyim
‘. …berdasarkan pendapat para theolog Yahudi pada abad pertengahan – terutama
sekali pemikiran penyair dan filosuf Judah Ha-Levi pada pada abad ke-12 di
Spanyol, dan tokoh mistik Yahudi Judah Loewe pada abad ke-16 di Praha - mereka
mencari ketetapan mengenai keunggulan kaum Yahudi berdasarkan ras dan bukannya
pada keunggulan kerohanian … menurut pandangan mereka, secara mendasar kaum
Yahudi itu lebih unggul atas ras mana pun, dan mengenai hal itu ditegaskan
berulangkali dalam bentuk yang sangat ekstrim oleh Shneur Zalman dari Lyadi.
Pendiri Lubavitcher-Hasidisme itu mengajarkan, bahwa ada perbedaan hakiki
antara jiwa orang Yahudi dengan jiwa kaum ‘goyyim’, bahwasanya hanyalah jiwa
orang Yahudi yang di dalamnya terdapat dan memancarkan cahaya kehidupan
ilahiyah. Sedangkan pada jiwa kaum ‘goyyim’, Zalman selanjutnya menyatakan,
“sama sekali berbeda, karena terciptanya memang lebih inferior. Jiwa mereka
sepenuhnya jahat, tanpa mungkin diselamatkan dengan cara apa pun.”
Akibat rujukan tentang kaum ‘goyyim’
menurut ajaran Rabbi Shneur Zalman, tanpa kecuali menyebabkan adanya penyakit
dalam jiwa mereka. Dzat darimana jiwa kaum ‘goyyim’ terbuat penuh dengan
“sampah” rohani. Itulah sebabnya mengapa jumlah mereka lebih banyak daripada
kaum Yahudi, karena jumlah gabah lebih banyak daripada berasnya. Semua kaum
Yahudi secara hakiki baik, dan semua kaum ‘goyyim’ secara hakiki jahat.
“Karakterisasi kaum ‘goyyim’ yang
dinyatakan secara hakiki jahat dan dari segi kerohanian maupun biologis lebih
inferior dari kaum Yahudi, belum pernah diralat dalam ajaran Habad masa kini”.
Syari’at Yahudi Menuntut bahwa Kaum
Kristen Wajib Dihukum Mati:
Para ulama Taurat menetapkan, bahwa,
“Taurat mewajibkan bahwa ummat yang benar akan mendapatkan tempatnya di Hari
Kemudian. Tetapi, tidak semua kaum ‘goyyim’ akan memperoleh kehidupan yang
abadi meskipun mereka taat dan berlaku shaleh menurut agama mereka … Dan
meskipun kaum Kristen pada umumnya menerima Kitab Perjanjian Lama Ibrani sebagai
kitab yang diwahyukan dari Tuhan, namun mereka (disebabkan adanya kepercayaan
pada apa yang disebut mereka ketuhanan pada Jesus) sebenarnya kaum Kristen
adalah penyembah berhala menurut Taurat, oleh karena itu patut dihukum mati,
dan mereka kaum Kristen itu sudah dipastikan tidak akan memperoleh ampunan di
Hari Kemudian.”
PERHATIKAN UCAPAN YESUS DI MARKUS 7 : 6
- 8 :
6). JAWABNYA KEPADA MEREKA: "BENAR
NUBUAT YESAYA TENTANG KAMU, HAI ORANG-ORANG MUNAFIK..!
SEBAB ADA TERTULIS: BANGSA INI
MEMULIAKAN AKU DENGAN BIBIRNYA, PADAHAL HATINYA JAUH DARI PADAKU.
7). PERCUMA MEREKA BERIBADAH KEPADAKU,
SEDANGKAN AJARAN YANG MEREKA AJARKAN IALAH PERINTAH MANUSIA.
8). PERINTAH ALLAH KAMU ABAIKAN UNTUK
BERPEGANG PADA ADAT ISTIADAT MANUSIA.
JADI SESUNGGUHNYA KAUM KRISTIANI ITU
MEMULIAKAN YESUS HANYA DIBIBIRNYA SAJA........ HATI MEREKA JAUH DARI
YESUS........ HATI MEREKA LEBIH DEKAT DENGAN PAULUS......
Lebih jelas, Paulus sendiri mengakui
kalau rupanya tidak dikenal oleh orang-orang Kristen Yudea (ayat 22), yaitu sebuah
wilayah di Palestina selatan yang dihuni oleh orang-orang Israel keturunan
Yehuda, tempat dimana Yesus mengemban misinya. Bagaimana mungkin seorang rasul
utusan Yesus tidak dikenal oleh umat Israel dimana Yesus dibesarkan dan
mengajarkan ajarannya? Lebih jauh, kecuali hanya sedikit, umat Israel tidak
pernah mengakui Yesus sebagai nabi atau pun Tuhan! Bahkan, saking jengkelnya
mereka, Yesus pun diburunya dan “dibantai” di tiang salib! Dari sini, kita bisa
melihat bahwa umat Israel tidak mungkin menerima Paulus, oleh karena ia bukan
dari golongan umat Israel, melainkan seseorang dari bangsa lain. Pernyataan
Paulus ini membuktikan bahwa ia sama sekali bukan dan tidak pernah bahkan tidak
mungkin menjadi murid Yesus! Lebih jauh lagi, sebenarnya Paulus telah
mengada2kan sendiri kesaksiannya yang seolah2 orang-orang Yudea tersebut
beragama Kristen, padahal orang-orang Yudea adalah orang-orang Israel yang
beragama Yahudi yang lantang menolak Yesus! Kalau begitu, siapakah yang
mengajarkan Kristen kepada orang-orang Yudea? Bukankah Paulus sendiri ditolak?
Benar2 isapan jempol!
Terlalu jelas, bagaimana Paulus
mengada2kan sendiri ajarannya dengan mengaku2 menjadi rasul yang diutus oleh
Yesus. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa seluruh ajaran Paulus ini bertentangan
dengan tugas kerasulan Yesus, yakni menegakkan hukum Taurat dengan
menggenapinya dengan Kitab Suci Injil. Berikut pernyataan Yesus:
Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang
bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Matius 5:18 Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
bandingkan dengan "firman"
Paulus:
Ajaran Paulus : Kristen mengutuk hukum
Taurat.
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang
dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman
dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami-pun telah percaya kepada Kristus Yesus,
supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena
melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh
karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16), (Galatia 3:24-25), (Galatia 5:4),
(Roma 3:27-28) dan (Efesus 2:15).
Matius 7:21-23
YESUS BERKATA: "BUKAN setiap orang
yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
MELAINKAN dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga. Pada hari
terakhir(kiamat) banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Berhati-hatilah orang yang memanggil
Yesus itu adalah Tuhan...sebab orang Yahudi sendiri telah mengubah2x kitab
Taurat yang asli dan mempercayai ayat2x setan dalam Talmud, dan mereka menjadi pengikut
setan yg sesat. Dan Paulus,seorang yg dulunya adalah Yahudi, berpura2 mendapat
wahyu dari Yesus dan mengbah2 kitab Injil,sehingga dapat kita lihat bagaimana
umat nasrani yang mengaku kristen menyatakan pengikut Yesus sebenarnya telah
menjadi pengikut SETIA si PAULUS,bukan Yesus.
Rasulullah SAW bersabda:“Demi
Dzat(Allah SWT) yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah mendengar
kenabianku seorang di kalangan umat ini, Yahudi ataupun Nasrani lalu meninggal
dalam keadaan tidak mengimani ajaranku melainkan dia pasti termasuk penghuni
neraka.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Iman dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Niyaz
Khalil
Harapan
dari Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar