"MENJADI BANGSA YANG
TERKUTUK"
”Hai Bani Israel, ingatlah akan
nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahawasanya
Aku telah melebihkan kamu atas segala ummat”(47).
“Dan peliharalah dirimu daripada (azab)
hari (Kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain,
walau sedikitpun ; dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at (pertolongan) dan
tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong”(48) [Q.S. Al-Baqoroh :
47-48]
Pada ayat-ayat terdahulu telah
dijelaskan betapa kasihnya Allah kepada Bani Israel sehingga menyeru mereka
untuk kembali ke pangkal jalan. Semestinya mereka menyedari betapa sayangnya
Allah kepada mereka sehingga tidak membiarkan mereka tenggelam didalam
kesesatan. Tidak setakat itu sahaja, Allah nampakkan pula bagaimana cara
kembali ke jalan yang lurus, Allah ajarkan pula bagaimana cara memelihara diri
sehingga tidak terbabas lagi.
Namun sayang, nikmat yang Allah
karuniakan itu tidak mereka syukuri. Mereka bukannya beriman kepada Rasul yang
dijanjikan itu, tapi malah menentang dan memusuhinya. Akhirnya bukan keutamaan
yang mereka dapatkan, tetapi hinaan dan siksaan yang mereka rasakan.
Sama seperti yang pernah mereka lakukan
sebelum ini. Disaat Allah memberikan nikmat kepada mereka berupa hari Sabtu
yang mulia, tapi sayang mereka nodai kemuliaan hari itu dengan melanggar
larangan Allah. Akhirnya Allah mengutuk mereka sehingga menjadi kera-kera yang
hina.
Allah berfirman :”Dan sesungguhnya
telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu
Kami berfirman kepada mereka :”Jadilah kamu kera-kera yang hina”. [Q.S.
Al-Baqoroh : 65]
Begitu juga disaat Allah melebihkan
mereka dengan mengirimkan para Nabi yang banyak kepada mereka. Tapi sayang,
mereka bukannya mahu mendengarkan apa-apa yang dikatakan oleh para Nabi berupa
wahyu-wahyu yang diturunkan, tetapi malah membunuh mereka. Akhirnya Allah
menimpakan nista dan kemurkaan kepada mereka,
Allah berfirman:”Lalu ditimpakan kepada
mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan daripada Allah SWT.
Hal itu (terjadi) kerana mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh
para Nabi Yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) kerana mereka
selalu berbuat durhaka dan melampaui batas”. [Q.S. Al-Baqoroh : 61]
Bukti bahwa Bani Israel memang telah
melampaui batas dan mengingkari ayat2x Allah SWT, memang tlh tertulis dalam Al
Quran:
QS 2:83. Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji
itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
QS 2:84. Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu
(membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari
kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu
mempersaksikannya.
QS 2:85. Kemudian kamu (Bani Israil)
membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari
kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan
permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus
mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu
beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang
lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan
kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan
kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
Maka tatkala mereka (BANI ISRAEL)
bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan
kepadanya, "Jadilah kamu kera yang hina."
(SQ Al-A''raf: 166)
”Dan (alangkah ngerinya), jika
sekiranya kamu dapat melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan
kepalanya dihadapan Tuhan-Nya, (mereka berkata) :”Ya Tuhan kami, kami telah
melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan
mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. Dan
kalau Kami menghendaki nescaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap nyawa
petunjuk (bagi)nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) daripadaku
; “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia
bersama-sama. Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan
pertemuan dengan harimu ini (Hari Kiamat) ; sesungguhnya Kami telah melupakan
kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang kamu
kerjakan”. [Q.S. As-Sajadah : 12-14]
Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar