HADIST
RASULULLAH SAW mengenai 10 Perintah Allah
swt. kepada nabi Musa as.
Dalam Kitab Taurat (Keluaran 20:1-17
dan Ulangan 5:4-22) tertulis 10 Perintah Allah (The Ten Commandments).
Kesepuluh Perintah Allah ini tertulis pada dua batu yang dibawa nabi Musa
ketika turun dari gunung Sinai. Sepuluh Hukum Allah ini disadari atau tidak
disadari berlaku bagi semua manusia apa pun agamanya.
Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan
kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata Rasulullah S.A.W bersabda
: "Allah S.W.T. telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam
alwaah 10 bab :
- Wahai Musa jangan menyekutukan Aku dengan suatu apa pun bahwa aku telah memutuskan bahwa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrikin.
- Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu niscaya Aku pelihara kamu dari segala bahaya dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.
- Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak niscaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.
- Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.
- Jangan hasud dengki dan irihati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan siapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut, maka bukan daripada-Ku.
- Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingat dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka.
- Jangan mencuri dan jangan berzina dengan isteri tetanggamu sebab niscaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.
- Jangan menyembelih kurban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima kurban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.
- Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
- Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.
Abodah Zarah 17a, “Buktikan bilamana
ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh
pendeta Talmud Eleazar”.
Hagigah 27a, “Nyatakan, bahwa tidak
akan ada seorang rabbi pun yang akan masuk neraka”.
Baba Mezia 59b, “Seorang rabbi telah
mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu
memenangkan debat tersebut”.
(ASTAGFITULLAH, RABBI (PENDETA YAHUDI)
BERDEBAT DGN TUHAN? BAHKAN NABI PUN TIDAK PERNAH BERDEBAT DGN TUHAN DAN
MEMATUHI PERINTAH TUHAN! )
Gittin 70a, “Para rabbi mengajarkan,
‘Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai
menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon
iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia
melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit
ayan”.
Gittin 69b, “Untuk menyembuhkan
penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur
dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu,
tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota
tubuh menjadi lemas “.
(MEMAKAN KOTORAN ANJING DIPERBOLEHKAN?
BAHKAN DAGING ANJING SAJA HARAM..APALAGI KOTORANNYA.. )
Pesahim 11a, “Sungguh terlarang bagi
anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki.
Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau
duduk-duduk di perempatan jalan “.
Menahoth 43b-44a, “Seorang Yahudi
diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, ‘Aku bersyukur, ya Tuhanku,
karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau
seorang budak belian’ “.
(BERSYUKUR KARENA TIDAK MENJADI
PEREMPUAN??? INI SUNGGUH AJARAN JAHILIYAH SBLM NABI MUHAMMAD SAW LAHIR, DIMANA
WAKTU ITU BAYI PEREMPUAN DIBUNUH,DAN MELAHIRKAN ANAK PEREMPUAN DIANGGAP
BENCANA.)
Sumber
:
Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar