Minggu, 06 Mei 2012

Dajjal (Sang penyamar dan Pembohong)


Dajjal terdapat dalam hadis dan Sunah yang menguraikan sifat-sifat Dajjal. Berdasarkan kepercayaan yang telah umum dalam kalangan muslim. Istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok “Penyamar” atau “Pembohong” yang muncul menjelang kiamat. Dajjal bisa diartikan ‘Nabi palsu’. Dajjal pembawa fitnah di akhir zaman, menurut Al-hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: “”Sejak Allah swt menciptakan Nabi Adam a.s. sampai ke hari kiamat nanti, tidak ada satu ujian pun yang lebih dahsyat daripada Dajjal”

Terdengar sangar ya Dajjal ini. Terus kayak apa ya si Dajja inil? Di hadits di jelaskan dengan detail karakteristik ad-Dajjal adalah sebagai berikut:

·           Dajjal itu memiliki cacat fisik berupa mata kiri yang buta, dan mata kanan yang dapat melihat tetapi berwarna gelap (hitam). Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Dajjal seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar).

“Dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta    Aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid – Dajjal” (HR Bukhari 77:68,92)

·           Dia akan menipu para umat muslim dengan mengajari mereka tentang surga, tapi ajaran tersebut adalah sebaliknya (Neraka).
·           Huruf Arab Kaf Faa Raa (kafir, bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh orang muslim yang bisa membaca maupun yang buta huruf.

“Awas! dia pecak (buta sebelah)… dan diantara dua matanya, tertulis ‘Kafir’…” (HR Bukhari 93:27).

·           Dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan.
·           Dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.
·           Dia akan coba meletakkan manusia pada tingkatan Tuhan.
·           Dia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Siapa saja yang menolak dan tidak percaya dengannya, mereka akan menderita kemarau dan kelaparan. Siapa saja yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
·           Sebagian besar ajaran Islam mempercayai bahwa ia muncul di Kota Isfahan
·           Dia tidak bisa memasuki Makkah atau Madinah karena dijaga para malaikat.
·           Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa dekat pintu gerbang Lud yang merupakan wilayah Israel saat ini.

Nah, menurut beberapa ulama sekarang ini adalah masa pembentukan tubuh Dajjal. Apakah ini yang akan keluar pada akhir Zaman? Wallahu alam jika secara harafiah Dajjal akan keluar dengan point point diatas. Tapi coba yuk kita telusuri dan pelajari ini.

Jadi, coba kalau gambaran Dajjal buta mata-kanannya janganlah ditafsirkan secara harfiyah, melainkan secara kalam ibarat, yakni harus diartikan bahwa Dajjal tak mempunyai akhlak yang baik.

Bahwa dua mata manusia itu, yang satu digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian dan agama, dan yang satu lagi digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan, maka buta mata kanan Dajjal berarti bahwa Dajjal tidak menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan agama atau kerohanian.

Mungkin inilah yang dimaksud dengan apa yang diuraikan dalam Hadits, bahwa mata-kiri Dajjal bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Artinya, Dajjal mampu melihat segala macam barang-barang duniawi, yang bangsa-bangsa lain tak mempunyai pengertian tentang itu. Tetapi mata rohani Dajjal tak mempunyai penglihatan yang tajam, kerana semua kekuatan Dajjal dihabiskan guna kepentingan urusan duniawi. Sukses Dajjal yang tak ada taranya dalam urusan duniawi mengakibatkan buta sebelah.

Firman Allah :
“Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahawa mereka amat pandai dalam membuat barang-barang” ( QS 18:104)

Hadits Nabi melukiskan hal ini dengan kalam ibarat, bahwa mata kiri Dajjal, yaitu, mata-duniawi bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Adapun keadaan rohani pengikut Dajjal Allah berfirman sbb:

“Mereka adalah orang-orang yang mengkafiri ayat Tuhan, dan (mengakhiri) perjumpaan dengan Dia” (QS 18 : 105).

Jelas sekali, Hadits Rasulullah Saw menjelaskan yaitu,  mata-kanan Dajjal tak mempunyai kekuatan untuk melihat ayat Tuhan.

Tanda Dajjal yang lain, yakni tulisan kafara atau kafir pada dahinya ini berkenaan pula dengan keadaan rohaninya. Jika orang berkata, bahwa pada dahi seseorang terdapat tulisan “X”, ini sama artinya dengan mengatakan, bahwa “X” itu adalah fakta senyata-nyatanya bagi dia. Get The Point? Lanjut dulu ya. Maka dari itu, uraian Hadits bahwa pada dahi Dajjal terdapat tulisan kafir, ini hanyalah berarti bahwa kekafiran itu merupakan kenyataan yang senyata-nyatanya bagi dia.  

Kata-kata Hadits itu sendiri sudah menerangkan; bahwa demikian itulah nyatanya. Pertama-tama, Hadits menerangkan bahawa tiap-tiap mukmin dapat membaca tulisan itu; jadi bukan tiap-tiap orang dapat membaca tulisan itu. Lalu ditambahkan kata penjelasan tentang orang mukmin itu, yakni, “baik ia buta huruf atau mengerti tulis menulis.” Artinya, tiap-tiap orang mukmin dapat memahami tulisan itu, baik ia mengerti tulis-menulis atau tidak.

Sudah terang, bahwa tulisan yang dapat dibaca oleh tiap-tiap orang mukmin, baik ia mengerti tulis-menulis atau buta huruf, tak mungkin berwujud kata-kata atau huruf. Jika tulisan itu berwujud kata-kata atau huruf, niscaya tak dipersoalkan lagi apakah pembacanya mukmin atau kafir, demikian pula tak perlu dinyatakan bahawa orang mukmin dapat membaca tulisan itu sekalipun ia buta-huruf.

Kalo ada yang belum mengerti dengan jelas. Samain dulu persepsi antara Muslim dan Mukmin dulu nih. Menurut Ustadz Quraish Shihab (Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur’an) Muslim adalah sebutan untuk orang yang memeluk Islam, yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, sedangkan Mukmin adalah sebutan bagi orang Muslim yang beriman. Jadi dengan begitu orang muslim belum tentu mukmin, tapi orang mukmin sudah pasti seorang Muslim.

Lanjut !
Kepandaian membaca tulisan, tak ada sangkut pautnya dengan urusan iman. Setiap orang yang tak buta huruf pasti dapat membaca tulisan, sedangkan orang buta huruf, sekalipun ia orang mukmin sejati, ia tetap tak dapat membaca tulisan. Oleh karena itu, tulisan yang dimaksud bukanlah tulisan biasa, melainkan menifestasinya perbuatan seseorang. Pernyataan bahwa tulisan itu hanya dapat dibaca oleh orang mukmin saja, ini berarti, bahwa orang kafir tak pernah sedar akan kekafirannya, sehingga membutakan mata orang mukmin untuk membaca buruknya kekafiran mereka. Lalu yang maksudnya Dajjal di belenggu terus setelah Rasulullah Saw wafat, terlepas belenggu Dajjal maksudnya apa? Kembali Wallahu alam. Tetapi kalo diambil contoh ‘nabi palsu’ maka bisa disimpulkan bahwa mungkin itu adalah tahap awal evolusi yang cikal bakal nya sudah ada pada jaman Rasulullah Saw sendiri. Karena pada Zaman Rasul ada yang mengaku sebagai nabi yaitu Musailamah yang notabene adalah Nabi Palsu. Wallahu Alam.

Nah, dapet ya? Berarti kalo mengacu pada ini, yang mirip Dajjal sudah banyak ya? Serem juga nih. Terus jika mengacu sekarang pada dalam tahap pembentukan tubuh. Berarti nanti akan keluar yang lebih parah dari yang “mirip Dajjal” sekarang ini. Berapa hari Dajjal di bumi? Rasulullah Saw berkata “40 hari, satu harinya seperti setahun. Satu harinya seperti sebulan. Satu harinya seperti seminggu. Sisanya seperti hari hari biasanya.”

Kalau sudah  serem dan sangar gini, gimana cara menanggulangi nya ? Nah, Cara penanggulangannya itu jika kita berpatokan pada Rasul, maka Rasulullah Saw mengingatkan para pengikutnya untuk membaca dan menghapal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal, atau kalau bisa ya, berlindung di kota Madinah dan Mekkah, karena Dajjal tidak akan pernah bisa masuk kota tersebut yang dijaga oleh para malaikat. Rasulullah juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, “Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari bencana Dajjal.” Beliau juga menyatakan tidak ada musibah yang lebih hebat daripada bencana yang ditimbulkan Dajjal sejak penciptaan Nabi Adam hingga Hari Kebangkitan.

Nah, kita luruskan dulu nih. Jika Dajjal berbentuk secara harafiah seperti yang diatas maka semua Wallahu Alam. Tetapi jika Dajjal berbentuk sifat yang kami sebutkan diatas. Maka kita harus hati hati nih. Karena zaman sekarang bisa jadi dajjal menyebarkan ajarannya melalui para pendakwah palsu,media massa,hiburan terutamanya yg telah mencorakkan kehidupan anak muda sekarang ini. Oleh karenanya kita harus hati hati banget. Kita ajak Allah untuk selalu menerangi jalan kita yuk.. Bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi.

Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat

0 komentar:

Posting Komentar

 
;