(10:90)
90. Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi
laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak
menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir
tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan
Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)".
(10:91)
91. Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal
sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang
yang berbuat kerusakan.
(10:92)
92. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu
supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun
itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir
lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir.
MISTERI ION NEGATIF DI PIRAMID
Piramid di
Mesir memang menyimpan banyak misteri. Kali ini tentang sampah makanan yang
ditinggalkan pengunjung dalam ruang raja tempat mumi disimpan. Sampah itu tidak
membusuk, hanya mengering. Bangkai binatang yang kebetulan ada di dalam pun
kering bagai mumi. Para peneliti yang bekerja dalam piramid juga merasakan
tubuhnya lebih sehat dan kuat, pegal-linu pun lenyap.
Ada apa di dalam piramid?
Kita tahu,
proses pembusukan terjadi akibat aktivitas bakteri yang menguraikan senyawa-senyawa
organik pada suatu materi. Nah, kalau aktivitas bakteri-bakteri itu dihentikan
atau dibatasi, suatu benda tidak bakal membusuk. Ada tiga lingkungan yang bisa
menyetop aktivitas bakteri. Pertama, lingkungan dengan suhu yang ekstrem.
Misalnya, suhu yang sangat rendah di kutub atau ruang pendingin. Atau suhu yang
sangat tinggi seperti di dalam kawah gunung berapi. Kedua, di dalam ruang hampa
macam di ruang angkasa. Ketiga, dalam air yang mengandung banyak sulfur (S).
Akan tetapi, ketiga kondisi lingkungan itu tidak ada di dalam piramid Mesir.
Lalu, faktor apa gerangan yang dapat
menghentikan aktivitas bakteri dalam piramid, sehingga benda-benda itu tidak
membusuk?
Menghentikan
aktivitas bakteri Selidik punya selidik, misteri itu akhirnya terkuak. Penyebabnya
ialah ion negatif yang banyak terdapat di dalam piramid, khususnya di ruang
raja. Kesimpulan bahwa ion negatif sebagai biang keladi segala kejadian dalam piramid
itu didukung oleh sejumlah penelitian. Sebuah lembaga riset pertanian di
Amerika misalnya, menggunakan ayam sebagai objek penelitian. Ayam percobaan
dibagi dua kelompok, masing-masing ditempatkan dalam ruang yang mengandung
bakteri. Ruang kelompok pertama dimasuki ion negatif, sedangkan ruang kelompok
kedua tidak diapa-apakan. Setelah beberapa waktu, ayam di kelompok pertama
tetap sehat, sedangkan ayam di kelompok kedua klepek-klepek mati semua.
Apa sebenarnya ion negatif yang mempunyai
efek begitu menakjubkan ini?
Ion adalah
atom yang bermuatan negatif atau positif. Atom tersusun dari netron yang
bermuatan netral, proton yang bermuatan positif, dan elektron yang bermuatan
negatif. Netron dan proton terdapat pada bagian tengah yang merupakan inti
atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya
(tingkat energi). Jumlah muatan positif dan negatif pada atom adalah sebanding,
sehingga atom tidak memiliki muatan. Namun, karena sesuatu sebab, beberapa
elektron dapat meninggalkan atom (elektron ini disebut elektron bebas). Jika
atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan
menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil
sehingga cenderung mencari gandengan untuk berikatan. Nah, kecenderungan untuk
berikatan inilah yang menjelaskan mengapa ayam pada kelompok pertama tetap
sehat, sedangkan kelompok kedua almarhum semua. Ion negatif di kelompok pertama
berikatan dengan bakteri di udara yang cenderung bersifat positif. Ikatan yang
dibentuk ini mengakibatkan matinya bakteri-bakteri dalam udara sehingga ayam
tetap sehat. Dengan arti lain, ion negatif dapat membunuh dan menghentikan
aktivitas bakteri.
Kekuatan magnet
Menurut
seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo, berdasar teori
efek Leonard, ion negatif banyak dihasilkan di tempat air memancar dan
bertabrakan seperti di sekitar air terjun (sekitar 10.000 - 14.000 buah/cm3),
air mancur (sekitar 4.000 buah/cm3), sungai (400
buah/cm3).
Pada tempat-tempat itu terjadi tabrakan antara molekul air (H2O)
dengan molekul air lainnya, yang mengakibatkan lepasnya elektron menjadi
elektron bebas. Elektron bebas ini akan berikatan dengan molekul di udara (O2
dan CO2) menjadi ion negatif. Kembali ke kasus di piramid, ternyata
kondisi ini pun tidak dapat dijumpai dalam piramid yang selalu dalam kondisi
kering dengan kelembapan tetap. Hal penting yang ditemukan hanyalah besar
kekuatan magnet di dalam ruang raja empat kali lebih besar dibandingkan dengan
yang di luar piramid. Sementara besar kekuatan magnet di bagian tembok dua kali
bagian tengah. Dengan kata lain, kekuatan magnet di tembok piramid delapan kali
kekuatan magnet di luar piramid. Dari hasil penelitian, tembok di ruang raja
tersusun dari batu granit yang banyak mengandung magnet. Magnet itulah kunci
rahasianya. Berdasarkan teori gaya Lorentz, didekatkannya kekuatan magnet pada
elektron yang dialirkan dari elektrode negatif ke elektrode positif akan
mengakibatkan elektron berubah arah menjauhi gaya magnet tersebut. Jadi,
kekuatan magnet dapat membuat elektron dalam atom atau molekul terlepas menjadi
elektron bebas, yang kemudian berpindah pada atom lain untuk menghasilkan ion
negatif. Nah, penelitian itu kemudian menyimpulkan bahwa kekuatan magnet pada
batu di ruang raja mengakibatkan lepasnya elektron dari atom atau molekul di
udara sekitar tembok. Elektron bebas itu kemudian berikatan dengan atom lainnya
untuk membentuk ion negatif. Ion negatif inilah yang mengikat bakteri dan
membunuhnya. Bakteri pun tak berkutik untuk melakukan pembusukan, sehingga
sampah dan bangkai hanya mengering.
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat