Pada sebuah nama
melekat doa orangtua. Harapan baik teriring sepanjanghayat si anak. Namanya
Sugiharto (bahasa jawa). 'Sugih' adalah padanankaya, sedangkan 'arto' berarti
uang atau harta. Makna nama itu mewujuddi kemudian hari. Si pemilik nama
mencapainya lantaran meniti hidupdengan selalu ikhlas, ibadah, dan bersyukur.
Ia juga bekerja keras,tekun, ulet, dan jujur.
Sejak SMP, ia
bekerja menjadi pembantu rumah tangga dan berjualan rokokuntuk membiayai
sekolah. ''SMA saya naik pangkat jadi tukang parkir diBioskop Taruna,
Tanjungpriok,'' ujarnya. Siapa sangka, kini Sugiahrtomenduduki jabatan
strategis, Menteri Negara BUMN. Beristrikan TatiSuhartini, ayah lima anak ini
sukses menjadi arsitek bisnis. Sugihartodikenal sebagai The Chief Financial
Officer (CFO) of Indonesia Future.Bahkan, ia pun pernah meraih penghargaan
sebagai The Best CEO of TheYear 1996.
Meski tak pernah
bermimpi menjadi menteri, namun ia telah tiga kaliditawari jadi menteri. Obsesi
sang ayah agar anaknya bisa menjadimenteri akhirnya terkabul. Sang pekerja
keras itu, mengaku biasa tidurdi atas pukul 24.00.''Negara kita berada dalam
situasi tidak normal.Jadi, kita harus bekerja ekstra,'' ungkapnya.Di sela-sela
kesibukannya,Sugiharto menyempatkan menerima jajaran pimpinan redaksi Republika
dikediamannya di Jl Ciniru I No 3. Berikut petikan wawancara yang
direkamwartawan Republika, Heri Ruslan dan Hasan Murtiaji:
Bagaimana cerita masa kecil
Anda?
Saya ini berasal
dari kalangan tidak mampu.Sejak duduk di kelas dua SMPTaman Siswa, Kemayoran,
saya sudah membiayai sekolah sendiri.Sayamencari uang dengan membantu bibi
menjadi pembantu rumah tangga.Membantu menyiram bunga, mencuci piring, dan
mencuci baju.Sehabis itu,saya nyambi jualan rokok klobot di pangkalan ojek dan
becak.Saya bukawarung, modalnya sisa uang dari menjadi pembantu.Waktu itu,
untukmenghemat uang ongkos, setiap pulang sekolah saya biasa naik keretagerbong
yang suka membawa tangki minyak ke Tanjungpriok.Dulu jadwalkeretanya nggak
tetap.Biasanya, pulang jam 12.00.tapi kalau keretabelum berangkat, saya
terpaksa harus menunggu hingga jam 15.00. Waktuitu, saya naik kereta gerbong
gelantungan.Kira-kira, sekitar tahun1970-an. Waktu itu sangat usah sekali.Saya
pun pernah merasakan makanbulgur dan nasi merah.
Melanjutkan sekolah ke SMA
mana?
Setelah itu, saya
melanjutkan sekolah ke SMAN 13 Jakarta.Saat sekolahdi SMA, saya naik pangkat
jadi tukang jaga parkir di Bioskop Taruna diJl Enggano, Tanjungpriok. Setiap
hari saya harus mulai stand by bekerjapukul 17.00, karena film mulai main pukul
19.00. Malah, jika padahari-hari tertentu ada film bagus, biasanya diputar
midnight.Sehingga,saya harus pulang jam 01.00 atau 01.30.Saya masih ingat waktu
ituteman-teman membayar SPP sesuai penghasilan orangtuanya.Karena orangtuasaya
tidak mampu, saya kemudian mendatangi guru wali kelas.'Bu saya kan punya
penghasilan sendiri jadi juru parkir, saya harusgimana membayar SPP-nya'. Guru
itu tak menjawab, namun hanya berlinangairmata. Saya tak pernah lupa dengan
jasa para guru.Saat ini, ada Sembilanguru yang saya kasih sertifikat
deposito.Nilainya memang nggakseberapa, tapi bagi mereka itu sangat
berarti.Hingga akhirnya, sayabisa juga lulus SMA dan meraih peringkat dua
besar.Sebenarnya,cita-cita saya ingin melanjutkan studi ke fakultas
kedokteran.Namun,hal itu tidak tercapai karena orangtua tidak mampu.
Sugiharto lahir di
Medan 29 April 1955.Ia sangat ulet dan rajin. Disela-sela kerjanya menjaga
tempat parkir, Sugiharto muda tetap mencobabelajar dan membaca buku di bawah
keremangan lampu penerangan.Suatumalam, saat musim ulangan, Sugiharto tetap
harus bekerja.Saat itu guruwali kelasnya, Budiharti, bersama suaminya menonton
film di bioskopTaruna.Sang guru takjub begitu melihat muridnya tengah membaca
buku dibawah cahaya lampu seadanya. Melihat murid kesayangannya
memilikisemangat belajar yang tinggi, air mata sang guru langsung berlinang.
Diabangga melihat muridnya. Besoknya ibu guru Budiharti pun bercerita didepan
kelas. Mendengar cerita sang guru, kawan-kawan Sugiharto pun takpelak langsung
meneteskan air mata, terharu.
Saat itu kan Anda kesulitan
ekonomi, bagaimana ceritanya biasmelanjutkan kuliah?
Saya tahu bahwa
kalau saya kuliah bisa macet di jalan. Saya susah,karena keluarga susah.
Terlebih, saya harus membantu ibu membeli berasdanmenyediakan segala
macam.Sehingga, begitu lulus SMA saya harus kerja.Untuk mencari makan.Saya
bertekad, kalau saya kerja untuk makan,harapannya saya bisa sekolah sore.Saya
akhirnya melamar kerja.Alhamdulillah, karena saya top di sekolah, saya selalu
bisa melalui tesIQ dan tes lainnya lulus terus. Sebenarnya, otak saya tak
cemerlang.Kalau dihitung IQ mungkin average saja.Tapi saya ini orangnya tekun
danrajin dan tak lupa terus berdoa kepada Yang Mahakuasa.
Saya pernah ikut
tes Departemen Keuangan dan lulus.Namun, saya tolak.Saya ingin bekerja sambil
bisa melanjutkan sekolah.Awalnya, saya kerjadi PT Gaya Motor di Pasar Ular,
Sunter. Kerja saya apa? Saya kerja dibagian material handling.Itu cuma namanya
saja, karena kerja sebenarnyatukang gotong-gotong, bongkar peti.Itu luar
biasa.Kebetulan karenasaya ingin sekolah, akhirnya saya tukaran shift.Saya
pilih kerja malam.Sejak itu, saya mulai kursus bahasa Inggris.Untuk
meningkatkankepercayaan diri.Ada duit sedikit, karena saya hemat akhirnya
sayamelanjutkan kuliah.Kira-kira sekitar enam bulan setelah itu nasib sayamulai
berubah.
Apa yang Anda lakukan waktu
itu, sehingga bisa mengubah nasib?
Ketika itu, saya
mencari di mana saya bisa kerja sambil belajar. Kemudian, waktu itu ada Drs
Utomo yang memiliki kantor akuntan di JalanSabang yang mendidik orang lulus SMA
dan sarjana dan sarjana mudadilatih untuk menjadi auditor atau akuntan publik,
untuk menjaditechnical asistance.Waktu itu bekerja sambil belajar.Saya mendapat
gaji pertama sekitar Rp.35
ribu.Pengajarnya ada dari Filipina. Nah setelah lulus kemudian sayabekerja di
kantor akuntan dari level yang paling bawah. Dari yuniorhingga manajer.Waktu
saya kerja, saya dapat rangking dan bonus palingtinggi.Karena, saya berupaya
jujur dan ulet.Sambil kerja itu, sayakuliah malam di Universitas Jayabaya dan
mengambil jurusan akuntasi.Setelahselesai, ada program extention saya
melanjutkan kuliah di UniversitasIndonesia. Hampir 3,5 tahun, ngambil jurusan
ekonomi. Selesai tahun1987.Mulai di situ saya mulai banyak bergaul dengan
orang-orang elite UI, adaBambang Soebianto.Sehingga, saya merasa percaya
diri.Orang-orang UIsudah jadi anggota Berkeley Mafia.Akhirnya Tuhan
menganugerahkancita-cita saya kesampaian.Di situ network saya mulai banyak dan
membuatpercaya diri saya meningkat.
Apa kunci yang membuat Anda
bisa struggle dalam kondisi yang sulit?
Yang bisa mengubah
nasib kita sesungguhnya hanya diri kita.Kalau kitamengandalkan keluarga tentu
tak bisa.Orangtua saya bukan orang kaya.Kalau saya tak mengubah diri saya
sendiri, who else? Jadi saya harusbisa bangkit dari keterpurukan ini dengan
tangis.Karena miskin, sayadulu minder.Menatap wajah orang saja takut.Tapi saya
sekarang percayadiri.
Saya coba membangun
kematangan intelektual, spritual, dan emosional.Pokoknya saya membedakan dengan
orang.Saya tenang-tenang saja.Karenaasal saya dari gak ada menjadi sugih dan
kalau gak ada lagi sudah biasa.Meski begitu saya hidup punya perencanaan.
Sugiharto, selepas
SMA, suatu ketika lewat di Jl Jenderal Sudirman.bergelantung di atas bus. Air
matanya berlinang. Dalam hatinya iaberdoa, ''Ya Allah, seandainya Engkau beri
aku kesempatan bekerja digedung yang tinggi itu, alangkah berlipat gandanya
kebahagiaan hamba-Muini.''
Doa itu akhirnya
terkabul juga. Meski begitu, saat hidupnya masih miskindan hingga kini, ia tak
pernah lupa mengucapkan syukur. Segala pekerjaandilakukannya dengan penuh
keikhlasan.''Tuhan berikan saya berlipatganda kenikmatan.Selalu ada saja
kemudahan dalam menjalani kehidupan.''Ia pun terharu saat diundang berbuka puasa
Senin (1/11). Ia disejajarkandengan Sri Mulyani, Fahmi Idris, dan Jimly
Asshiddiqie.''Ini mustahil, kalau bukan Allah yang bukan mengangkat derajat
saya, daripedagang asongan sejajar dengan ketua Mahkamah
Konstitusi.''Baginya,bersyukur atas nikmat Allah membuat rezekinya dimudahkan.
Bagaimana ceritanya bisa
bergabung ke PT Medco?
Sebelum ke Medco,
saya pertama bekerja di kantor akuntan publik. Di situtraining saja, sekitar
dua tahun.Setelah training dua tahun dan empattahun kerja kontrak, kemudian saya
memutuskan pindah kerja ke sectorjasa keuangan di perusahaan joint venture.Di
situ saya kerja selamaempat tahun.Kemudian, setelah itu pindah lagi kerja di
investment bankselama delapan tahun.Saya kerja dari pangkat operasional
manager, vicepresident, sampai direktur.Sekitar 1991, setelah punya
pengalamansebagai akuntan, management consultan, invesment banker, kemudian
masukke real sector.Kemudian, saya ditawari Pak Bambang Soebianto untuk
berkenalan denganArifin Panigoro.Waktu itu saya sempat bertanya, 'Siapa Pak
ArifinPanigoro itu?'Pak Bambang bilang, temannya dulu di Bandung.Kemudian,saya
janjian dan bertemu Pak Arifin di Lapangan Banteng.Akhirnya, sayangobrol dan
match dengan dia. Mulai Juli sampai Desember 1991, sayamembantu beliau untuk
empowerment mindset direksi-direksi.Lama-lama, karena sifat saya dan
satu-satunya dari UI, orang yang punyapengalaman lain dengan insinyur-insinyur
elektro ini. Saya dianggappunya pikiran baru yang tidak mereka miliki. Sehingga
mereka excited,saya juga merasa dibutuhkan. Sehingga, match.Karakter mereka
juga bagus.
Sejak kapan Anda mulai
bergabung?
Setelah lima bulan
membantu tepatnya, 2 Desember 1991, Pak Arifinakhirnya mengajak saya untuk
bergabung. Beliau mengatakan, 'Toteman-teman semua kelihatannya tak ada yang against
you.Udah kamu pindah ajakemari.'Saya bilang, gaji saya 6.500 dolar terus saya
punya rumah masihngutang.Dulu saya pinjam sekitar Rp 600 juta. Sebenarnya utang
itunggak usah dibayar, kalau saya sudah lima tahun kerja di situ utanglunas.
Gimana nih? Pak
Arifin bilang, 'Akh, yang nyari duit kan you juga. Udahatur aja.' Saya waktu
itu minta dibayar dengan gaji yang sama dan pakaidolar.
Sugiharto memiliki
etos kerja yang luar biasa.Ia kerap kerja hinggalarut malam. Bahkan, pada hari
Sabtu dan Ahad sekalipun.Tak heran,ruang kerjanya masih tampak terang hingga
tengah malam.Pola kerjanyaitu kemudian banyak ditiru para pegawai di PT
Medco.Kerja kerasnya itumembuahkan penghargaan.Pada 1996, Sugiharto mendapat
penghargaansebagai The Best CEO of The Year. Selain itu, ia juga masuk
dalamjajaran 600 top management of Indonesian Major Corporation. Priaberdarah
campuran Jawa dan Banten ini juga meraih gelar MBA padaIndonesian School of
Management and Amsterdam School of Management,Belanda.Hingga kini, Sugiharto mengaku
biasa tidur di atas pukul 24.00.Hari Sabtu pun masih digunakan untuk menampung
aspirasi dari masyarakat,yang mau mengadukan masalah-masalah BUMN.
Bagaimana ceritanya Anda
belajar agama?
Saya belajar agama,
sesudah waktu saya sekolah dasar (SD), pada siangharinya saya sekolah
agama.Saya belajar masalah agama secara otodidak.Selain itu juga saya aktif di
majelis taklim.Sekarang saya seringdiundang berbicara di Pondok Pesantren
Gontor.Saya bicara dalam forumstudium general.
Bagaimana mendidik anak-anak di
sela-sela kesibukan?
Anak saya tiga
sekarang sekolah di Amerika.Anak saya yang nomor satu,sejak SMP nggak gaptek
komputer. Rata-rata anak saya itu sekolahnya diAl-Azhar, jadi beda dengan saya
dulu. Belajar agama pada siang hari.Tapi kalau al-Azhar, sekolah sampai sore,
tapi komplet.Itu yang mempermudah saya untuk men-transform keinginan saya agar
supayaanak-anak memiliki spiritual quotient (SQ).Kalau cuma sekolah umumsaja,
mungkin faktor spriritualnya kecil. Namun kan, di al-Azhar adakomponen IQ, SQ, dan
EQ. Kalau saya belajar SQ melalui perjalanan waktu.Anak-anak saya kursusin
bahasa inggris, pulang sekolah harus belajarlagi dan kursus lagi.Saya berikan
penekanan, anak saya itu tidak bolehseperti bapaknya yang kesulitan.Karena
bapaknya mampu, sampai ke manamau sekolah.Saya tantang anak saya untuk menjadi
warga Negarainternasional.Anak saya ini shalat dan puasanya sudah tertib dan
sayatakkhawatir.
Komunikasinya seperti apa?
Ini sudah zamannya
IT, bisa chatting, sms, telepon.Saya setahun roadshow dua kali ke Amerika dan
ketemu mereka.Yang membuat saya terharu,kalau saya di Amerika saya diminta
menjadi imam shalat.Buat saya kerjajadi semangat.Orang kerja untuk
keturunannya.Salah satu amal yangditinggalkan adalah anak yang saleh.Menjadikan
kerja saya hobby.
Sugiharto tak hanya
dikenal sebagai profesional bisnis yang tangguh.Iapun aktif di berbagai
organisasi. Saat ini, ia menjabat sebagai ketuaumum Persaudaraan Muslimin
Indonesia (Parmusi), bendahara umum ICMI,ketua umum Yayasan Abdi Bangsa, ketua
Yayasan Wirausaha MadaniIndonesia.Ia juga aktif sebagai bendahara umum,
Masyarakat Ekonomi Syariah dansejumlah organisasi lainnya. ''Justeru, aktivitas
inilah yang membuatposisi saya sebagai profesional menjadi semakin kuat, professionalplus,''tuturnya.Baginya,
saat ini persoalan yang harus segera dibenahi agarbisa bangsa Indonesia bisa
kembali bangkit adalah masalah moral.
Apa arti hidup bagi Anda?
Arti hidup itu
adalah ibadah.Kerja itu ibadah yang paling tingginilainya.Kalau diniatkan
ibadah. Kalau kita kerja tidak diniatkanibadah sama saja seperti binatang,
pergi pagi dan pulang sore.
Pernah nggak bermimpi menjadi
menteri?
Nggak pernah, saya
bermimpi menjadi menteri.Namun, bapak saya dulupunya obsesi agar saya menjadi
pembela bangsa dan negara.Waktu itu,bapak ingin saya menjadi menteri. Beliau
selalu bilang, 'Kapan ya anakku jadimenteri?'.Bapak bangga sekali kalau saya
bicara soal bangsa dan negara.Ia senang luar biasa. Sebenarnya, saya sudah tiga
kali dicalonkan jadimenteri.Pertama kali, waktu Pak Hamzah Haz jadi Menteri
Investasi,zaman Presiden Pak Habibie.Saya dikenalin dengan Eki Syahrudin.
Sayasebagai profesional bantu pemikiran. Waktu itu dia minta saya gantiindia
jadi menteri, kalau dia terjun sebagai ketua umum partai maukampanye.Menteri
kan nggak boleh kampanye. Namun, tidak kesampaian.Yang kedua,waktu poros tengah
menang. Ada 11 menteri yang didesain, malemnya sampaijam 21.00, nama saya ada.
Namun, karena ada interupsi dan militer danTaufik Kemas memasukkan Kwik Kian
Gie dan Laksamana Sukardi.Akibatnya,yang tiga mental.Ternyata BUMN diincar
PDIP.Pak Amien pun mengakukecolongan.
Bagaimana cerita ketika
dipanggil di Cikeas?
Saya dipanggil ke
Cikeas.Saya awalnya, teken kontrak menjadi menteriperindustrian. Pak SBY tanya
saya tentang perindustrian. Pak SBY bilang'Saya senang kalau Anda mau bergabung
dan ini anggap saja sebagaiamanah. Saya ingin menempatkan Anda di menteri
perindustrian.'Namun,kemudian pada akhirnya saya menjadi Meneg BUMN. Dan kalau
boleh memilih,saya pun ingin menjadi Menteri BUMN.
Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat