Setiap pagi kalau kita tinggal
didekat masjid maka akan terbangun mendengar adzan subuh, yang menyuruh kita
untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka yang beriman segera saja
melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat baik di rumah masing-masing atau
ke mushalla atau masjid terdekat dengan berjalan kaki.
Mungkin menjadi pertanyaan
mengapa Tuhan memerintahkan kita
bangun pagi dan shalat subuh?
Berbagai jawaban dari semua
disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban
akan manfaat shalat subuh itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat
shalat subuh, instruksi Allah sejak 1400 tahun yang lalu.
Dalam adzan subuh juga akan
terdengar kalimat lain dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang dikumandangkan
muazin untuk waktu-waktu shalat selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan
tidak ada pada azan di lain waktu adalah "ash shalatu khairun minan
naum".
Arti kalimat itu adalah shalat
itu lebih baik dari pada tidur.
Pernahkah kita mencoba sedikit
saja menghayati kalimat "ash shalatu khairun minan naum"?. Mengapa
kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua
sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain.
Sangat mudah bagi kita semua
mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena menuruti perintah Allah SWT,
Tuhan semesta Alam, Apapun perintahnya pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Tetapi disisi mana manfaat itu?
Apa supaya waktu banyak untuk
mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau bus karena macet? Pada waktu
dulukan belum ada desak-desakan seperti sekarang semua masih lancar, untuk itu
tinjauan dari sisi kesehatan kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.
Untuk tidak berpanjang kata, maka
dikemukakan data bahwa shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi
kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.
Pada studi MILIS, studi GISSI 2
dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian
yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar
dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang.
Mengapa demikian?
Karena pada saat itu sudah
terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf
simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN).
Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan
darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.
Pada tegangan saraf simpatis yang
meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan
ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling
makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk,
pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.
Pada pergantian waktu pagi buta
(mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah
berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan
darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan
sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel
trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.
Aneh bukan?
Hal ini terjadi pada semua
manusia, setiap hari termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini
disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati
diberikan Tuhan kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang
berkuasa menerangkannya saat ini.
Namun apa kaitannya keterangan di
atas dengan kalimat "ash shalatu khairun minan naum"? Shalat subuh
lebih baik dari tidur?
Secara tidak langsung hal ini
dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam
penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada
pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang normal yang
tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila
ditetesi suatu zat kimia yaitu:
Asetilkolin. Pada penelitian ini
terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam
pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi
asetilkolin.
Penemuan ini tentu saja
menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.
"Jadi itu toh yang
menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang
sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu".
Penelitian itu segera diikuti
penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam
sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan atau melebarkan
pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro
serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida.
Ketiga penelitian itu Furchgott
dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.
Zat NO selalu diproduksi, dalam
keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat
ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga
dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga.
Efek Nitrik oksida yang lain
adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat
agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.
Jadi kalau kita bangun tidur pada
pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada
pencegahan gangguan kardiovaskular.
Naiknya kadar NO dalam darah
karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai
berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.
Selain itu patut dicatat bahwa
pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan
tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh
memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang
berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi
bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.
Demikianlah kekuasaan Allah,
ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan
NO-Kontra anti NO.
Allah, sudah sejak awal Islam
datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan
manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan
masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan
tahun.
Petunjuk bagi kemaslahatan umat
adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang
1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.
Mudah-mudahan mulai saat ini kita
tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNya akan tetapi memandangnya
sebagai kebutuhan kita.
Sehingga tidak merasa berat dan
terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan
shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid. Selamat shalat subuh dengan
penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini.
Amien.
Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul
SpJP
Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar