Saya
mendapat cerita seorang kawan saya, yang memiliki profesi sebagai seorang agen
asuransi.
Selama ini
dalam melakukan profesinya sebagai agen asuransi, dia kerap kali berangkat dari
rumah pada siang hari untuk prospek dan mengunjungi klien atau calon klien.
Pernah suatu
ketika kawan saya mendengar percakapan 2 orang puterinya.
Santi (bukan
nama asli): "Siska, papa kita kerja apa ya? Kok selalu berangkat siang
hari?"
Siska (bukan
nama asli): "Saya juga tidak tahu, apa yang dikerjakan papa. Papa kerja
tidak seperti papa teman-teman kita, yang selalu berangkat pagi dan kembali
malam hari!"
Santi:
"Ya, saya juga sering mendapat pertanyaan itu dari teman-teman di kelas. Karena
pada saat saya dan seorang teman pulang ke rumah, papa masih di rumah dan tidak
bekerja."
Siska:
"Saya juga pernah mendengar ejekan dari teman sekolah, bahwa papa kita
pengangguran dan tidak bekerja!"
Santi:
"Tapi tidak mungkin papa pengangguran, buktinya kita masih bisa makan dan
bayar uang sekolah!"
Siska:
"Apa, jangan-jangan papa kerjanya jadi maling atau jambret ya!"
Santi:
"Kamu jangan nuduh gitu dulu, sebaiknya kita tanya saja dulu ke
papa!"
Siska:
"Mudah-mudahan pikiranku tidak benar ya! Ich ngeri juga punya papa
penjahat!"
Dalam film berjudul
"COURAGEOUS" yang saya tonton minggu lalu, menyampaikan pesan bahwa:
"Kejahatan
yang dilakukan oleh dan kegagalan yang dialami seorang anak, jauh lebih besar
jumlahnya pada keluarga yang tidak memiliki ayah!"
Saya
menenggarai:
"Anak-anak
jalanan yang berkeliaran di Jakarta, lebih banyak berasal dari keluarga yang
tidak memiliki bapak!"
"Para
pemakai narkoba, koruptor dan para penjahat yang ada, berasal dari keluarga yang tidak memiliki
ayah/bapak, atau ayah/bapak-nya ada namun tidak berperan dengan benar!"
Seorang ayah
atau bapak memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk dan menjadikan
serta mengantarkan anak-anak dalam keluarganya mencapai manusia mandiri dan
mulia. Sungguh saat ini banyak anak-anak di setiap keluarga kehilangan dan merindukan
figur ayah.
Oleh sebab
itu, Sherif dalam film tersebut menginstruskikan kepada bawahannya:
"Setelah selesai tugas, segeralah kalian pulang ke rumah, untuk mengurus
dan mencintai keluarga dan anak-anak kalian!"
Keluarga
adalah tempat yang sangat tepat untuk memupuk dan menyiangi "bibit"
anak menjadi pohon dewasa yang berbuah manis dan memberikan keteduhan.
Ayah adalah
contoh dan teladan serta TONGGAK utama dalam setiap keluarga, jadi pesan saya
kepada setiap ayah:
"Hadirlah
di setiap waktu kala dibutuhkan oleh anak-anak di masa pertumbuhannya, dan masa
itu akan menguap serta tidak akan kembali!"
"Berilah
siraman rohani, teladan kasih serta ajaran budi pekerti dan budaya sopan santun
dalam masa
pertumbuhannya tersebut, kepada setiap anak-anak, dalam bentuk tindakan
dan sikap,
serta ucapan!"
"Ambil
peran lebih banyak, dan jangan melepas tanggung jawab ini kepada istri Anda
semuanya. Melainkan bekerjasamalah bahu membahu, saling mengisilah tidak
membiarkan
ada ruang
atau celah kosong!"
Anak Anda adalah
Anda.
Anak Anda
adalah Master Piece Anda.
Anak Anda
adalah tanggung jawab Anda.
Bekerjalah
sepenuh hati dan berikan contoh pada setiap anak-anak Anda,
bahwa Anda
adalah karyawan teladan yang pantas ditiru oleh anak Anda.
@Freddy
Pieloor
Family Financial
Counselor
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar