Tibalah
saatnya Roberto Goizueta mengambil alih tampuk kepemimpinan Coca-Cola sebagai
penerus si jenius Robert Woodruff. Sebagai CEO, Goizueta mewarisi perusahaan
yang amat besar dengan jangkauan dunia mulai dari Patagonia hingga Portugal,
dari Kolombia hingga Kathmandu. Saat itu Goizueta merasa mulai merasakan ada
masalah besar dengan pasar yang telah penuh dan tak ada tempat tersisa baginya
untuk membuat perusahaan bertumbuh.
Goizueta
mengumpulkan top management yang ada dibawah komandonya untuk membahas tentang
`soft drink' nya yang telah sukses mendominasi dunia hingga kurangnya peluang
untuk perluasan pasar. Fakta dan data berbicara bahwa Coca Cola telah menguasai
45% sebagai market leader dari total pasar soft drink di dunia. Dan itu berarti
mereka telah merambah hampir ke seluruh pelosok dunia.
Goizueta
terdiam cukup lama dan sesekali menatap tajam satu persatu team management-nya
sampai kemudian dia bertanya:"Berapa banyak cairan yang dikonsumsi oleh
manusia setiap harinya?" Direksi dan senior manager yang ada di ruangan
tersebut terhenyak dan segera bergerak mengumpulkan data yang diminta sang bos.
Jawabannya
adalah bahwa setiap manusia membutuhkan rata-rata 64 ons cairan setiap hari dan
atas pertanyaan Goizueta berikutnya terkalkulasi bahwa dari sekian cairan yang
dikonsumsi oleh manusia di dunia, ternyata hanya 2% yang terbuat dari Coca
Cola.
"Saudara-saudara.
. masih ada pasar sebesar 98% yang belum tergarap dan itu adalah peluang besar
bagi kita untuk berkembang lebih besar lagi, taklukkanlah segera!" kata
Goizueta.
Itulah
momentum besar bagi team Coca Cola untuk mengobservasi tenggorokan setiap
pelanggannya di seluruh dunia dan lebih optimis melihat peta dunia serta
menjadikannya sedemikian fenomenal di era 80an.
Written By : Haryo
Ardito
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar