Saat membuka
seminar, saya selalu bertanya kepada peserta, "Bila anak kecil dan orang
dewasa sama-sama belajar, siapa yang akan belajar lebih cepat? Anak-anak atau
orang dewasa?". Mereka menjawab serentak, "Anak kecil!!"
"Betul
sekali anak kecil akan belajar lebih cepat. Kenapa?", tanya saya lagi.
"Soalnya otak mereka masih kosong. Kalau otak kami kan sudah penuh",
jawab mereka.
"Sebenarnya
bukan karena itu. Sebenarnya otak manusia tidak bisa penuh. Faktanya bila kita
setiap detik kita belajar 1 hal baru, otak kita baru akan penuh 30 juta tahun
lagi. Siapa di antara anda yang pernah dengar pribahasa 'Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian'?", tanya saya.
Semua
peserta mengangkat tangannya. Saya lalu menjawab, "Itulah mengapa sebagian
besar dari anda sulit untuk sukses. Sulit untuk menjadi juara. Sebab anda
berikir biarlah saya sengsara dulu belajar sekarang".
Sebenarnya
manusia itu dari ujung kaki sampai ujung rambut hanya punya 2 naluri dasar,
"Pain and Pleasure", yaitu "Cari Nikmat" dan
"Menghindari Sengsara". Mana yang lebih kuat, 'cari nikmat' atau
'menghindari sengsara'?
Jawabannya
adalah 'menghindari sengsara'. Manusia tidak suka dengan sengsara, tidak tahan
dengan sengsara. Itulah sebabnya saat kita belajar, kita sulit menjadi juara.
Sebab "belajar = sengsara". Belajar kita kaitkan dengan keharusan,
dengan kebingungan, dengan tidak bisa bermain, dengan melewatkan sinetron. Kita
jadi tidak suka dengan belajar.
Namun bila
kita balik saat dulu sekolah, kebanyakan dari kita punya guru favorit. Saat
guru tersebut masuk ke kelas, kita bisa belajar dengan lebih baik. Kita
mengerti!!! Pelajarannya dengan gampang masuk ke otak kita. Nilai kitapun bagus
Kenapa? Karena kita merasa senang belajar dengan guru itu. "Belajar =
happy".
Sebenarnya
pain dan pleasure ini begitu simpel.
Anak saya
yang kecil, "Shine", tidak suka gosok gigi. Namun susternya terus
saja mencoba, menariknya, sampai dia menangis. Dia tidak suka gosok gigi, sebab
gosok gigi = sengsara. Shine suka dengan Mickey Mouse. Maka saat dia
mendapatkan sikat gigi berbentuk Mickey Mouse, dia mulai mau sikat gigi. Sikat
gigi = Mickey Mouse = Happy!
Maka
resepnya simpel. Sangat simpel namun SANGAT PENTING! Apapun yang perlu anda
kerjakan, kaitkanlah dengan 'pleasure' atau 'rasa bahagia'. Karyawan anda tidak
punya semangat bekerja? Apakah tempat kerja anda menyenangkan atau malah jadi
ajang 'pembataian'?
Bila anda
mau mengubah tempat kerja anda menjadi tempat yang menyenangkan, pastikan itu
menyenangkan bagi karyawan, bukan hanya menyenangkan bagi anda.
Anak anda
tidak suka belajar? Buatlah belajar menjadi hal yang menyenangkan. Penuh dengan
tawa senang, tepuk tangan, aliran energi hangat. Maka belajar akan jadi terasa
gampang.
Penulis :
Hendrick Ronald
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar