Jumat, 30 November 2012

Dialog dengan Iblis (Part 2)


Rasulullah SAW mulai melemparkan pertanyaan kepada iblis, “Jika engkau bisa menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci ? “. Iblis menjawab dengan jujur, “ Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu “.

“Lalu siapa lagi yang paling engkau benci ? “, tanya Rasulullah SAW.
“Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT “, jawab iblis.

“Siapa lagi ? ”, tanya Rasulullah SAW.
“Orang alim yang wara’ (menjaga diri dari syubhat)  lagi sabar “, jawab iblis.

“Siapa lagi ? ”, tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil, dan najis) “, tutur iblis.

“Siapa lagi ? ”, tanya Rasulullah SAW.
“Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya”, jawab iblis. “Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar ? “,tanya Rasulullah SAW.
“Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada mahkluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar “, jelas iblis.

“Lalu siapa lagi wahai iblis ? “ , tanya Rasulullah SAW.
“Orang kaya yang bersyukur”, tutur iblis. “Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia bersyukur ? “,tanya Rasulullah SAW.
“Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya”, tutur iblis.

“Bagaimana kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat ? “, tanya Rasulullah SAW.
“Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar “, jawab iblis.
“Mengapa wahai mahluk yang terkutuk ? “, tanya Rasulullah SAW.
“Sesunguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat (tingkat).  Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila.  Apabila mereka membaca Al-Qur’an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api.  Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua “’ jawab iblis.
“Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan iblis) ? “, tanya Rasulullah SAW.
“sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan ; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi dikalangan mahkluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit “, tutur iblis menjelaskan.

(bersambung)


Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat

0 komentar:

Posting Komentar

 
;