Seorang
wanita mengulang sepotong berita yang memalukan mengenai tetangganya. Dalam
beberapa hari, seluruh desa mengetahui ceritanya. Dan, orang yang diceritakan
itu merasa sakit hati dan terpukul.
Kemudian
si wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita
itu betul-betul salah. Dia menyesal dan mendatangi seorang orang tua yang bijak
untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu.
"Pergilah
ke pasar," kata orang tua bijak itu, "dan belilah seekor ayam.
Sembelihlah. Kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulunya dan buang satu
persatu di jalanan."
Meski
kaget mendengarkan itu, si wanita melakukan apa yang disarankan kepadanya.
Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya menyebarluaskan
berita bohong itu pada seluruh penduduk desa. Keesokan harinya, ia kembali
mengunjunginya.
Si
orang bijak itu berkata, "Hmm, kalau begitu, sekarang pergilah dan
kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali kepadaku."
Si
wanita itu pun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu
ayam yang telah dicabutinya kemarin. Namun, angin telah menerbangkan semua
bulu-bulu itu kemana-mana sehingga mustahillah ia bisa mengumpulkannya semua.
Setelah mencari-cari selama berjam-jam, ia kembali hanya bisa mengumpulkan
sebanyak tiga bulu saja.
"Lihatlah!"
kata si orang bijak, "sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya.
Namun sangat tidak mungkin menariknya kembali. Begitu pula dengan gosip dan
berita bohong. Tidak sulit untuk menyebarluaskan rumor, namun sekali terlempar,
anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan anda."
"Hai
orang2 yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah DOSA dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah
seorang dari kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima taubat lagi maha Penyayang". (Qs.49:12)
Niyaz
Khalil
Harapan
dari Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar