“Lalu
bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar ? “, tanya Rasulullah SAW.
“Ia
sewaktu Jahiliyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam
“, tutur iblis.
“Bagaimana
dengan Umar bin Khaththab ? “,tanya Rasulullah SAW.
“Demi
Allah SWT , setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya “,
jawab iblis.
“Bagaimana
dengan Utsman ? “ , tanya Rasulullah SAW.
“Saya
merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya“, jawab
iblis.
“Lalu
bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib ? “,tanya Rasulullah SAW.
“Andaikan
saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku
dan saya pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu
samasekali “’ tutur iblis.
“Segala
puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu
sampai pada waktu yang ditentukan “, tutur Rasulullah SAW.
“Tidak
dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup
dan tidak mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau
bisa bahagia terhadap ummtmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui
aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah
menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh
saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang
awam maupun yang bisa membaca Al-Qur’an, yang nakal maupun yang rajin
beribadah, kecuali hamba-hamba Allah SWT
yang mukhlis (murni) “, tutur iblis.
(bersambung)
Niyaz
Khalil
Harapan
dari Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar