Senin, 01 Oktober 2012

Teknologi Pengawetan Mutakhir pada Piramid


(10:90)
90.  Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

(10:91)
91.  Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

(10:92)
92.  Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir.

MISTERI ION NEGATIF DI PIRAMID

Piramid di Mesir memang menyimpan banyak misteri. Kali ini tentang sampah makanan yang ditinggalkan pengunjung dalam ruang raja tempat mumi disimpan. Sampah itu tidak membusuk, hanya mengering. Bangkai binatang yang kebetulan ada di dalam pun kering bagai mumi. Para peneliti yang bekerja dalam piramid juga merasakan tubuhnya lebih sehat dan kuat, pegal-linu pun lenyap.

Ada apa di dalam piramid?

Kita tahu, proses pembusukan terjadi akibat aktivitas bakteri yang menguraikan senyawa-senyawa organik pada suatu materi. Nah, kalau aktivitas bakteri-bakteri itu dihentikan atau dibatasi, suatu benda tidak bakal membusuk. Ada tiga lingkungan yang bisa menyetop aktivitas bakteri. Pertama, lingkungan dengan suhu yang ekstrem. Misalnya, suhu yang sangat rendah di kutub atau ruang pendingin. Atau suhu yang sangat tinggi seperti di dalam kawah gunung berapi. Kedua, di dalam ruang hampa macam di ruang angkasa. Ketiga, dalam air yang mengandung banyak sulfur (S). Akan tetapi, ketiga kondisi lingkungan itu tidak ada di dalam piramid Mesir.

Lalu, faktor apa gerangan yang dapat menghentikan aktivitas bakteri dalam piramid, sehingga benda-benda itu tidak membusuk?

Menghentikan aktivitas bakteri Selidik punya selidik, misteri itu akhirnya terkuak. Penyebabnya ialah ion negatif yang banyak terdapat di dalam piramid, khususnya di ruang raja. Kesimpulan bahwa ion negatif sebagai biang keladi segala kejadian dalam piramid itu didukung oleh sejumlah penelitian. Sebuah lembaga riset pertanian di Amerika misalnya, menggunakan ayam sebagai objek penelitian. Ayam percobaan dibagi dua kelompok, masing-masing ditempatkan dalam ruang yang mengandung bakteri. Ruang kelompok pertama dimasuki ion negatif, sedangkan ruang kelompok kedua tidak diapa-apakan. Setelah beberapa waktu, ayam di kelompok pertama tetap sehat, sedangkan ayam di kelompok kedua klepek-klepek mati semua.

Apa sebenarnya ion negatif yang mempunyai efek begitu menakjubkan ini?

Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif. Atom tersusun dari netron yang bermuatan netral, proton yang bermuatan positif, dan elektron yang bermuatan negatif. Netron dan proton terdapat pada bagian tengah yang merupakan inti atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya (tingkat energi). Jumlah muatan positif dan negatif pada atom adalah sebanding, sehingga atom tidak memiliki muatan. Namun, karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom (elektron ini disebut elektron bebas). Jika atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil sehingga cenderung mencari gandengan untuk berikatan. Nah, kecenderungan untuk berikatan inilah yang menjelaskan mengapa ayam pada kelompok pertama tetap sehat, sedangkan kelompok kedua almarhum semua. Ion negatif di kelompok pertama berikatan dengan bakteri di udara yang cenderung bersifat positif. Ikatan yang dibentuk ini mengakibatkan matinya bakteri-bakteri dalam udara sehingga ayam tetap sehat. Dengan arti lain, ion negatif dapat membunuh dan menghentikan aktivitas bakteri.

Kekuatan magnet

Menurut seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo, berdasar teori efek Leonard, ion negatif banyak dihasilkan di tempat air memancar dan bertabrakan seperti di sekitar air terjun (sekitar 10.000 - 14.000 buah/cm3), air mancur (sekitar 4.000 buah/cm3), sungai (400
buah/cm3). Pada tempat-tempat itu terjadi tabrakan antara molekul air (H2O) dengan molekul air lainnya, yang mengakibatkan lepasnya elektron menjadi elektron bebas. Elektron bebas ini akan berikatan dengan molekul di udara (O2 dan CO2) menjadi ion negatif. Kembali ke kasus di piramid, ternyata kondisi ini pun tidak dapat dijumpai dalam piramid yang selalu dalam kondisi kering dengan kelembapan tetap. Hal penting yang ditemukan hanyalah besar kekuatan magnet di dalam ruang raja empat kali lebih besar dibandingkan dengan yang di luar piramid. Sementara besar kekuatan magnet di bagian tembok dua kali bagian tengah. Dengan kata lain, kekuatan magnet di tembok piramid delapan kali kekuatan magnet di luar piramid. Dari hasil penelitian, tembok di ruang raja tersusun dari batu granit yang banyak mengandung magnet. Magnet itulah kunci rahasianya. Berdasarkan teori gaya Lorentz, didekatkannya kekuatan magnet pada elektron yang dialirkan dari elektrode negatif ke elektrode positif akan mengakibatkan elektron berubah arah menjauhi gaya magnet tersebut. Jadi, kekuatan magnet dapat membuat elektron dalam atom atau molekul terlepas menjadi elektron bebas, yang kemudian berpindah pada atom lain untuk menghasilkan ion negatif. Nah, penelitian itu kemudian menyimpulkan bahwa kekuatan magnet pada batu di ruang raja mengakibatkan lepasnya elektron dari atom atau molekul di udara sekitar tembok. Elektron bebas itu kemudian berikatan dengan atom lainnya untuk membentuk ion negatif. Ion negatif inilah yang mengikat bakteri dan membunuhnya. Bakteri pun tak berkutik untuk melakukan pembusukan, sehingga sampah dan bangkai hanya mengering.


Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat

0 komentar:

Posting Komentar

 
;