Alkisah, ada
seorang bangsawan kaya raya yang tinggal di sebuah daerah padang rumput yang
luas. Suatu hari, karena ternak yang dipunyainya semakin banyak, sang bangsawan
memilih 2 orang anak muda dari keluarga yang miskin untuk dipekerjakan. Yang
berbadan tinggi dan tegap dipekerjakan sebagai pengurus kuda. Sedangkan yang
berbadan kurus dan lebih kecil dipekerjakan sebagai pengurus ternak kambingnya.
Setelah
beberapa saat, si badan tegap dengan arogan berkata kepada si badan kecil:
"Hai sobat. Aku lebih besar badannya dari
badanmu. Aku juga lebih tua darimu. Mulai besok, kita bertukar tempat. Aku
memilih untuk mengurus kambing. Dan kamu menggantikan aku mengurus kuda. Awas
kalau tidak mau! Dan awas ya, jangan laporkan masalah ini ke tuan kita! Kalau
kamu berani lapor atau menolak, tahu sendiri akibatnya! Aku habisi badan
kecilmu itu!"
Sore hari,
dengan muka murung dan langkah gontai dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah,
melihat muka murung dan kegalauan anaknya, si ibu bertanya: "Nak, ada apa?
Ada masalah apa? Coba ceritakan ke ibu".
Dengan kasih
sayang dan kelembutan, mereka berbincang saat makan malam.
Si anak pun
menceritakan peristiwa yang tadi terjadi. Dengan bersungut-sungut si anak
melanjutkan: "Sungguh tidak adil kan, Bu. Dia mengancam dan memaksa aku
untuk mengurus kuda-kuda liar. Dia yang berbadan besar memilih mengurus
kambing. Badanku kecil begini, bagaimana aku bisa mengejar-ngejar kuda yang
begitu besar. Aduuuh Bu...sungguh jelek nasibku."
Sambil
menunduk lesu dia menghabiskan santap malamnya.
Si ibu
dengan senyum bijak berkata, "Nak. Semua masalah pasti ada hikmahnya.
Syukuri, hadapi, dan terima dengan besar hati. Tidak usah memusuhi dan membenci
temanmu itu. Ibu percaya, semua kesulitan yang akan kamu hadapi, jika kamu
mampu belajar dan kerja keras, pasti akan membuatmu menjadi kuat dan bermanfaat
untuk masa depanmu."
Sejak saat
itu, si anak kurus itu dengan susah payah setiap hari bergelut dengan pekerjaan
mengurus kuda-kuda yang bertubuh tegap, besar, dan masih liar. Dia harus jatuh
bangun mengejar mereka, kadang terkena tendangan, bahkan pernah terinjak hingga
terluka parah. Dari hari ke hari keahlian dan kemampuannya menguasai kuda-kuda
pun semakin membaik. Tidak terasa, tubuhnya pun berkembang menjadi tinggi,
tegap dan perkasa.
Hingga suatu
hari, terjadi pecah perang antarnegara. Kerajaan membutuhkan prajurit pasukan
berkuda. Dan si pemuda pun terpilih sebagai pemimpin pasukan berkuda karena
kepiawaiannya mengendalikan kuda-kuda.
Di kemudian
hari, si pemuda berhasil memimpin dan memenangkan perang yang dipercayakan
kepadanya dan dikenal banyak orang karena kebesaran namanya. Dia adalah
pemimpin bangsa mongol yang tersohor, bernama: Genghis Khan
Sahabat yang
berbahagia,
Dalam
putaran kehidupan sering kali kita dihadapkan pada keadaan yang sepertinya
membuat kita dirugikan, menderita, dan kita pun tidak berdaya kecuali harus
menerimanya. Kalau kita larut dalam kekecewaan, marah, emosi, pasti kita
sendiri yang akan bertambah menderita.
Lebih baik
kita anggap ketidaknyamanan sebagai latihan mental dan kesabaran. Mari berjiwa
besar dengan tetap melakukan aktivitas yang positif, sehingga sampai suatu
nanti pasti perubahan lebih baik, lebih luar biasa akan kita nikmati!
Salam
sukses, Luar Biasa!
Andrie Wongso
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar