Minggu, 02 September 2012

1+1+1=1


Di sebuah rumah sakit jiwa, ada seorang pasien yang ingin keluar dari rumah sakit tersebut. tapi, jika ingin keluar, dia harus di interview ( wawancara ) untuk membuktikan pada dokter kalau dia sudah sembuh. dan kesempatan ini hanya tiga kali saja.

Interview pertama,

dokter : sudah ingat siapa nama anda ?
pasien : sudah pak, nama saya fulan
dokter : bagus, coba ceritakan tentang diri anda ...
pasien : Saya masih bujangan, sebelum masuk sini kerja di PT antah berantah. Hidup saya berkecukupan. orang tua saya sudah meninggal keduanya, tinggal sanak saudara jauh. Saya ini rajin ke gereja.
dokter : (ngangguk”) kalau berhasil keluar dari sini, anda mau jadi apa ?
pasien : mau kerja di restoran pak...!
dokter : restoran itu apa sih ?
pasien : tempat jual sepatu pak !
waaah....tok ! bunyi palu. keputusannya adalah pasien masih perlu perawatan.

Namun fulan tak putus asa. kemudian dia di beri kesempatan untuk interview kedua.

Interview kedua,

dokter : nama anda siapa ?
pasien : nama saya fulan, masih bujangan, sebelum masuk sini kerja di PT......bla..bla..bla dan saya rajin ke gereja.
dokter : bebas dari sini anda mau jadi apa ?
pasien : karyawan
dokter : hmmm... anda mau jadi karyawan lagi ?
pasien : ya, mau jadi karyawan lagi.
dokter : walau pun tak di gaji ?
pasien : ya, walaupun tak digaji
dokter : kalau tak di gaji, darimana biaya hidup anda ?
pasien : ya, dari gaji saya pak !
dokter : katanya anda akan kerja walau pun tak di gaji...
pasien : kapan saya bilang gitu ?!
dokter : barusan
pasien : bapak bohong pada saya ya ?!
tok ! palu berbunyi. keputusannya, si fulan belum sembuh ingatannya.

Namun fulan tak jua putus harapan. akhirnya datang kesempatan terakhir.

Interview ketiga,

dokter : nama anda ?
pasien : fulan pak, masih bujangan, sebelumnya kerja di PT, orang tua sudah meninggal keduanya sedangkan famili saya sudah menghindar dari saya.
dokter : apakah hal itu membuat anda marah ?
pasien : tidak pak !
dokter : bagus ! keluar dari sini mau jadi apa ?
pasien : pedagang kaki lima
dokter : wah...berarti harus pintar ka ba ta ku ( matematika )
pasien : ya, pak
dokter : coba 1 + 1 berapa ?
pasien : dua pak !
dokter : bagus... kalau 1 + 1 + 1 berapa ?
pasien : tiga pak !
dokter : bagus sekali !
tok ! palu berbunyi. keputusannya, si fulan dinyatakan sudah sembuh dan boleh hidup berbaur dengan masyarakat.

Ketika sudah kembali ke kamar, fulan : hehehe....hahaha...huhuhuh...
teman sekamarnya heran..." kenapa tertawa ?"
fulan : hahaha...dasar dokter bego, mau aja gua tipu...dia tanya 1+1+1 berapa, lalu gua jawab tiga hahaha....dasar bego ! padahal 1+1+1 khan satu, ya ngak coy ?!"
teman sekamar : ?????


Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat

0 komentar:

Posting Komentar

 
;