Tatasurya
Ada berbagai
istilah yang dipakai Alquran untuk tatasurya dan semua itu meminta penelitian
yang seksama, antara lain :
a. Sama’
dipakai untuk pengertian tentang tatasurya seperti disampaikan Ayat 2/29
menyatakan bahwa ALLLAH menyelesaikan tatasurya kita ini dengan tujuh planet
yang mengorbit diatas Bumi.
Ayat 16/79.
Menyatakan
bahwa benda-benda yang melayang dalam kekosongan daerah tatasurya hanyalah
ditahan oleh ALLAH hingga tiada satu pun yang keluar dari orbitnya. Tetapi
susunan itu akan pecah nantinya di waktu kehancuran total, tersebut pada ayat
25/25, terseret oleh benturan comet dinyatakan oleh ayat 82/1.
Ayat 51/7.
Menyatakan
tatasurya ini mempunyai sangkut paut antara surya dan planet-planet, dan antara
bulan dengan planet yang dikitarinya. Manusia yang hidup dalam tatasurya kita
ini tidak dibiarkan pergi ke daerah tatasurya lain menurut ayat 29/22.
51/7.
Dan demi
angkasa (tatasurya) yang mempunyai sangkut paut (dengan sepuluh planet yang
mengitarinya).
82/1.
Ketika
angkasa (tatasurya) itu terseret.
b. Yaum
berati tatasurya yang diciptakan ALLAH secara logis termuat pada ayat 6/73,
9/36.
Musa
diperintah memperingatkan kaumnya mengenai tatasurya 14/5. Ayat 22/47 dan 32/5
menyatakan bahwa tatasurya kita ini berputar di sumbunya 360 derajat selama
1.000 tahun menurut kalender Qamariah (Lunar Year). Putaran atau rotasi
tatasurya itulah yang menjadi dasar bilangan hari ALLAH. Seperti Bumi berputar
360 derajat selama 24 jam maka satu hari di Bumi ialah 24 jam dan satu hari
tatasurya adalah 1.000 tahun Bumi. Ukuran hari yang amat panjang ini nantinya
menjadi penting dan berpengaruh besar di waktu telah terlaksananya penerbangan
antar planet. Semisal jam yang ujung jarumnya bergerak keliling dengan mana
dapat ditentukan waktu di permukaan Bumi, demikian pula tatasurya ini berputar
dengan ujung jarumnya terdiri dari planet yang terjauh dari Surya.
Dengan
memgetahui posisi ujung jarum itu atau planet terjauh itu akan mudahlah
ditentukan pula posisi planet lain yang mengorbit di bawah. Jadi, pernyataan
ALLAH dengan hari-NYA yang seribu tahun Bumi ini, di samping memperlihatkan
kebesaran-NYA juga berfaedah untuk manusia.
Dan dengan
istilah Yaum juga ayat 20/104 menyatakan bahwa orang-orang yang kafir di antara
penduduk tatasurya ini akan dikumpulkan ke dalam neraka pada hari kiamat, waktu
itu barulah mereka menginsyafi rencana dan hukum ALLAH bahwa mereka itu berasal
dari satu diri yang kini terpisah-pisah pada sepuluh planet yang mengitari
surya.
6/73.
Dan DIAlah
yang menciptakan planet-planet dan Bumi ini secara logis, begitupun tata surya
(yang harinya 1.000 tahun) yang DIA katakan: ADALAH maka adalah dia. Perkataan NYA
logis, dan kepunyaan-NYA kerajaan tatasurya yang akan dibenturkan pada Comet.
DIA mengetahui yang gaib dan persaksian dan DIA bijaksana dan pemberi kabar.
9/36.
Bahwa
bilangan bulan-bulan pada ALLAH ialah dua belas bulan pada ketetapan ALLAH atas
hari (tatasurya) yang DIA ciptakan planet dan Bumi. Dari pada bulan-bulan itu
ada empat bulan Mulia. Itulah agama yang kukuh, maka janganlah menzalimi dirimu
pada bulan-bulan itu, dan perangilah orang-orang musryik seluruhnya sebagaimana
mereka memerangi kamu seluruhnya, dan ketahuilah bahwa ALLAH itu bersama
orang-orang yang insyaf.
20/104.
KAMI lebih
mengetahui tentang apa yang mereka katakan itu, ketika berkata orang yang
seumpama mereka bahwa: Kamu hanyalah tinggal dalam satu tatasurya (hari yang
keliling nya 1.000 tahun).
c. NUUR
dengan arti tatasurya termuat pada ayat 24/35 di mana dinyatakan bahwa
tatasurya ini bagaikan suatu lubang di semesta raya, di tengah lubang itu ada
bintang selaku pelita dan dia berada dalam kaca yaitu planet-planet yang
berkilaun senantiasa mengorbit kelilingnya. Juga dengan istilah NUUR ayat 39/69
menggambarkan keadaan mendatang bahwa istilah tatasurya ini nantinya sesudah
kiamat tetap berwujud di mana planet Bumi ini jadi cemerlang bersama Planet
lainnya.
24/35.
Kepunyaan
ALLAH Nuur (tatasurya) planet-planet dan Bumi ini. Perumpamaan NuurNYA itu
seperti ruang (semesta hampa) yang di dalamnya ada pelita (bintang berapi).
Pelita itu dalam kaca, sedangkan kaca ini seolah-olah planet yang diperiringkan
dinyalakan dari pertumbuhan yang diberkati (yaitu dari Rawasia) beratmosfir
tidak saja di timur dan tidak pula di barat (malah seputarnya). Hampir saja
atmosfirnya (yang mengkilap itu) menyala walaupun dia tidak disintuh api.
Tatasurya di atas tatasurya (bersusun di semesta raya). ALLAH menunjukki
orang-orang yang DIA kehendaki bagi TatasuryaNYA, dan DIA contohkan
permisalan-permisalan itu untuk manusia, dan ALLAH mengetahui tiap sesuatu.
39/69.
Dan
semaraklah Bumi ini (juga planet-planet lain) pada tatasurya TUHAN-mu, dan
ditempatkanlah ketetapan serta didatangkanlah para Nabi dan pemberi-pemberi
bukti dan terlaksanalah di antara mereka secara logis, sedangkan mereka
tidaklah dizalimi.
Pada
ayat-ayat lain NUUR itu berartikan petunjuk Illahi, dan pada banyak ayat
berartikan sinar. Begitu pula YAUM pada umumnya berartikan hari. Sementara itu
ada lagi istilah menyangkut dengan tatasurya yaitu ‘ALAMIEN. Istilah ini
berartikan seluruh manusia yang hidup dalam tatasurya ini. Banyak sekali
istilah itu didapati orang dalam Alquran, umpamanya saja pada ayat 30/22,
21/107, 45/36, 81/27 dan sebagainya.
21/107.
Dan tidaklah
KAMI utus engkau (Muhammad) kecuali selaku rahmat untuk seluruh manusia.
30/22.
Dan dari
Ayat-ayatNYA ialah penciptaan planet-planet dan Bumi ini serta perbedaan bahasa
lidahmu dan warna kulitmu, bahwa pada yang demikian adalah pertanda-pertanda untuk
seluruh manusia.
45/36.
Maka hanya
untuk ALLAH semata puja-puji, Tuhan planet-planet dan Tuhan Bumi ini, TUHAN
seluruh manusia.
81/27.
Dan tidaklah
dia (Muhammad) itu kecuali jadi pemikiran untuk seluruh manusia.
Alquran
memang menerangkan bahwa semua bintang dalam galaxy kita maupun yang berada
dalam galaxy lain senantiasa dikitari oleh planet-planet seperti Bumi yang kita
diami. Hal ini disebut pada ayat 37/6 yang memakai istilah KAWAKIB jama’ dari
KAWKAB yaitu istilah yang dipakai dalam menerangkan mimpi Yusuf tersebut pada ayat
12/4.
Dengan
keterangan ayat 37/6 di atas nyatalah semua bintang dikitari oleh planet-planet
yang sengaja diciptakan ALLAH untuk tempat kediaman dan untuk tempat
berkembangnya masyarakat manusia ramai sebagai yang dimaksud pada ayat 11/7,
21/104, 55/10, terutama sekali tersebut pada ayat 2/29 dan 7/10.
2/147.
Yang logis
itu (datang) dari Tuhanmu, maka janganlah termasuk orang-orang yang ragu.
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar