Para ahli
angkasa diakhir abad 14 Hijriah telah mengirakan bahwa semua bintang itu atau
sebagiannya memang dikitari planet yang sama dengan yang ada dalam tatasurya
kita, tetapi mereka belum dapat memastikan semuanya karena mereka belum dapat
melihat wujud nyata adanya planet-planet itu dengan teleskop yang mereka pakai.
7/10.
Dan
sesungguhnya KAMI tempatkan kamu di Bumi ini dan KAMI jadikan untukmu alat-alat
kehidupan, sedikit sekali yang kamu hargai.
12/4.
Ketiaka
Yusuf berkata pada ayahnya: wahai ayahku, bahwa aku melihat (dalam mimpi)
sebelas planet dan surya dan Bulan, aku lihat semuanya bersujud padaku.
37/6.
Bahwa KAMI
menghiasi dunia itu dengan hiasan planet-planet.
55/10.
Dan Bumi ini
KAMI tempatkan dia untuk manusia.
Bintang-bintang
di angkasa raya tidak terhitungkan jumlahnya, malah dalam satu galaxy saja ada
jutaan dan galaxy yang demikian itu jutaan pula banyaknya. Alquran tidak
memberikan jumlah yang pasti tentang berapa banyak bintang di angkasa luas itu
karena di samping tidak ada gunanya bagi manusia dalam kehidupan di dunia kini
juga bintang-bintang lain itu tidak ada hubungannya dan tidak ada sangkut
pautnya dengan kehidupan dalam tatasurya kita. Walaupun begitu sebagai
bandingan, Alquran memberikan pemisalan bahwa bintang di angkasa itu sebanyak
pohon di Bumi ini. Baik bintang maupun pohon sama-sama patuh pada hukum ALLAH.
Keterangan ini termaktub pada ayat 55/6.
55/6.
Dan bintang
begitupun pohon sama bersujud (patuh menurut hukum ALLAH).
Manusia
tidak mengetahui betapa luasnya semesta raya ini karena memang mereka ketiadaan
alat untuk menentukan, sama keadaanya dengan cara menghitung jumlah bintang.
Dalam pada itu manusia Bumi mempunyai dua macam pendapat: di satu fihak
disangkakan semesta ini tidak terbatas dengan istilah EXPANDING yaitu
senantiasa meluas, dan ini didasarkan atas teori Eldwin Hubble. Di lain fihak
disangkakan semesta raya ini mempunyai batas dengan istilah STATIC dalam daerah
tertentu di mana jutaan galaxy bergerak melengkung 360 derajat. Hal ini
didasarkan atas teori Relativity Einstein.
Dalam pada
itu Alquran pada ayat 16/12 menerangkan bahwa semua bintang di angkasa itu
bergerak menurut ketentuan ALLAH. Dan ayat 70/4 s/d 70/7 menjelaskan bahwa
semesta itu berputar di sumbunya selama 50.000 tahun Qamariah. Kalau manusia
ramai menganggap daerah itu sangat luas di mana jutaan milyar bintang bergerak
pada satu jurusan dengan posisi masing-masingnya sangat berjauhan, tetapi oleh
ALLAH hal demikian dekat saja dengan arti bahwa disemua bintang itu berlaku
hukum ALLAH yang setiap saat dapat melihat, mendengar dan mengetahui setiap
gerak yang berlaku.
16/12.
Dan DIA
edarkan untukmu malam dan siang serta Surya dan Bulan. Dan bintang-bintang itu
adalah benda-benda yang diedarkan dengan perintahNYA. Bahwa pada yang demikian
itu ada pertanda-pertanda untuk kaum yang memikirkan.
70/4.
Naik malekat
dan ruh kepadaNYA dalam hari (semesta yang berputar 360 derajat) yang menurut
ketentuanNYA lima puluh ribu tahun.
70/5.
Maka
tabahlah dengan ketabahan yang elok.
70/6.
Bahwa mereka
melihatnya (daerah semesta ini) sangat jauh.
70/7.
Dan KAMI
melihatnya dekat saja.
Satu hari di
Bumi adalah 24 jam karena selama itu pula Bumi ini berputar di sumbunya 360
derajat. Satu hari tatasurya yaitu 1.000 tahun menurut ayat 22/47 karena selama
itu pula planet yang terjauh dari surya beredar 360 derajat. Jika orang dapat
mengetahui betapa kecepatan gerak planet terjauh itu dalam satu jam maka
dapatlah diperhitungkan betapa luasnya daerah tatasurya kita ini. Begitu pula
mengenai luas daerah semesta raya yang satu harinya selama 50.000 tahun itu.
Hanya sayang sekali bahwa orang tidak dapat mengetahui bintang mana yang
berindak selaku bintang terpinggir dari semesta yang luas itu dan tentunya juga
tidak dapat mengetahui kecepatan geraknya. Alhasil, orang tidak akan dapat
mengukur betapa luasnya daerah semesta tersebut.
22/47.
Dan mereka
minta segerakan siksaan itu padahal ALLAH tidak akan merobah janjiNYA, dan
bahwa satu
hari pada TUHANmu seperti seribu tahun dari apa yang kamu bilang.
Walaupun
begitu, masih ada faedah yang mungkin diambil dari ketentuan kedua ayat suci di
atas tadi yaitu dalam hal yang menyangkut dengan jam atau hari. Istilah ini
menyimpulkan bahwa seluruh gerak bintang di angkasa itu menuju pada satu arah,
PARALEL, dari barat ke timur melengkung 360 derajat dan berkelanjutan.
Keadaannya sama dengan gerakmplanet dalam tatasurya kita, semuanya satu arah.
Gerak melengkung 360 derajat berkelanjutan dinamakan hari. Itulah waktu yang di
Bumi dibagi-bagi menjadi jam dan detik. Dari semua itu dapatlah dirumuskan
bahwa Alquran mengajarkan teori PARALLELisme atas gerak benda angkasa.
2/147.
Yang logis itu (datang) dari Tuhanmu, maka
janganlah termasuk orang-orang yang ragu.
Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar