A (orang
kristen) : "Kenapa kalian selalu ngikutin kami?"
B (orang
muslim) : "Ngikutin apa? Kami tidak merasa ngikutin kalian?"
A :
"Gak merasa? Coba diperhatikan, kami merayakan Hari Ulang Tahun Yesus
(atau Maulidnya Nabi Isa), lalu kalian ikut”an merayakan Maulid Nabi Muhammad?!
Kami juga
merayakan hari kenaikan Isa al Masih (diangkatnya Nabi Isa ke langit), kalian
ikut2an merayakan hari Isr...a Mi'raj (naiknya Nabi Muhammad ke langit)?!
Kami
merayakan Tahun Baru Masehi milik kami, kalian juga merayakan tahun baru
hijriyah milik kalian?!
Kami
beribadah dengan bernyanyi dan bermain alat musik, kalian juga sekarang mulai
beribadah dengan bernyanyi-nyanyi membaca shalawat/dzikir dengan alunan musik?!
C (orang
Hindu) : "Iya nih...! Kalian (orang muslim) juga banyak yang ngikutin
perayaan acara kami..."
B :
"Lho...lho...apalagi ini? Siapa yang ngikutin?"
C :
"Lihat saja, acara nujuh bulanan bagi wanita yang hamil itu kan asalnya
dari kami orang Hindu. Begitu juga Tahlilan atau Selamatan Kematian selama 7
hari, 40, 100 s/d 1000 hari itu semua adalah acara kami, lalu kalian
mengikutinya. Kalo gak percaya, sini ikut saya, saya kasih buktinya!"
B :
"Enak saja ngaku2! Yang ngikutin itu kalian semua, orang Kristen dan orang
Hindu pada ngikutin kami semua..!!"
A :
"Eh...Kalo bicara pake otak! Emang duluan siapa agamanya? Agama Islam yang
dibawa Nabi Muhammad baru ada sekitar 1400 tahun yang lalu. sedangkan agama
kami Nasrani sudah ada sekitar 2000an tahun yang lalu. Gak masuk akal kalo kami
yang ngikutin kalian!"
C :
"Hehehe...apalagi agama saya. Agama kami lebih dulu dari agama kalian.
Agama kami sudah ada sejak 2500 tahun sebelum masehi, jadi sudah ada sekitar
4500 tahun yang lalu. Sedangkan di Indonesia, agama kami lah yang paling tua
dan pertama. Gak masuk akal kalo kami yang malah mengikuti agama kalian,
apalagi yang namanya Islam kejawen, mirip abis dengan kami...hehehe."
A :
"Betul...betul...betul...Belum lagi kalian umat islam banyak yang
berpartisipasi merayakan hari perayaan agama kami, seperti Tahun Baru Masehi,
Hari Valentine, Hari Ulang Tahun, Hari Hallowen, Hari April Mop, hari Ibu,
dll."
B : (garuk2
kepala)...
D (orang
Muslim Ahlus Sunnah) : "Ambil semua acara” kalian, kami tidak butuh acara”
seperti itu. Karena kami sudah punya acara sendiri yang tidak mengikuti agama”
kalian. Dan acara” seperti itu tidak pernah dilakukan oleh orang Muslim yang
berada diatas Sunnah seperti kami ini, insya Allah. Dalam golongan kami (yaitu
Ahlus Sunnah), tidak ada perayaan Maulid Nabi, perayaan Isra Mi'raj, perayaan
Tahun Baru Hijriyah, perayaan nujuh bulan, Selamatan Kematian (Tahlilan),
dll."
A & C :
"Lho...kalian B dan D khan sama” muslim, koq saling berbeda? Yang B
merayakan acara” itu sedangkan yang D tidak merayakan? Aneh sekali, satu agama
tapi beda”."
D :
"Kenapa kalian heran dengan kami? Bukankah kalian sendiri juga memiliki
banyak perbedaan dan perpecahan? Agama Nasrani memiliki banyak sekte, seperti
Protestan, Katholik, Advent, dll. Bahkan dalam agama kami disebutkan bahwa kaum
Nasrani terpecah belah menjadi 72 golongan. Begitu juga dengan agama Hindu yang
memiliki banyak sekte dan juga warna (kasta). Tidakkah kalian tahu tentang itu?
Sedangkan
agama Islam terpecah belah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali 1
yaitu Al Jamaah (Ahlus Sunnah wal Jamaah). Jadi, menurut pemahaman kami sebagai
Ahlus Sunnah, kami tidak boleh tasyabbuh (mengikuti) orang” kafir dalam ciri
khas mereka, seperti acara” yang kalian sebutkan tadi. Maka itu golongan kami
tidak pernah melakukan dan mengadakan acara” seperti itu. Jika ada sebagian
dari kaum muslimin yang melakukan atau mengadakan acara” itu, maka itu adalah
oknum atau karena ketidaktahuannya akan hal itu."
A & C :
"Kami juga tahu itu semua. Hanya saja tadi kami ingin mengetest si B,
apakah dia punya alasan tentang itu? Rupanya dia tidak punya alasan dan gak tau
apa” tentang agamanya. Bisanya cuma ikut”an saja."
B :
"Hmmmm...berarti saya ini oknum ya? kalo begitu saya tidak mau jadi oknum
lagi ah...saya mau ngikutin si D aja, biar gak jadi oknum!!!"
D :
"Hmmm juga...kamu masih jadi oknum akhi, karena kamu masih ikut2an, yaitu
ngikutin saya."
B :
"Berarti saya harus ngikutin siapa donk?"
D :
"Biar kamu gak jadi oknum, kamu harus ngikutin Nabi Muhammad shalallahu
alaihi wasallam beserta para sahabat2nya. Insya Allah kamu akan menjadi seorang
Ahlus Sunnah sejati."
Sumber :
Akh Zulkifly
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar