Minggu, 05 Agustus 2012

Konsentrasikan dirimu pada apa yang ada sekarang


“Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu”

Kegelapan akan tersibak. Maka jangan takut. Fajar akan menyingsing dengan pijar-pijar cahayanya yang menawan

Apa artinya menampar pipi dan diliputi kemarahan bercampur dengan kesedihan ketika kehilangan apa yang kita cintai? Apa artinya mengingat kembali peristiwa yang telah lalu sehingga menambah kepiluan hati?

Jika tangan ini dapat menggapai apa yang telah terjadi di masa lalu, bisa mengubah pa yang tidak kita sukai menjadi seseatu yang kita senangi, maka kita harus kembali ke masa lalu dan kita mungkin akan berebut menjemputnya. Akan kita hapus perbuatan yang pernah kita sesali dan akan kita lipat gandakan kebaikan yang hanya sedikit kita lakukan.

Tetapi itu mustahil.
Karena itu, sebaiknya kita kerahkan kemampuan kita untuk memulai usaha hari ini, karena pada hari ini ada pengganti atas apa yang kurang kemarin. Inilah yang pernah diperingatkan oleh Al-Quran setelah terjadi perang Uhud.

Allah berfirman kepada orang-orang yang menangisi keluarganya yang mati dan menyesali keikutsertaanya dalam perang:

“Katakanlah, andaikata kalian tetap tinggal di rumah kalian, maka orang-orang yang elah dipastikan atasnya kematian, pasti keluar ke tempat-tempat pembaringan (tempat terbunuhnya) mereka”
(QS. Ali Imran : 154)

-- Percayalah bahwa kebahagiaan adalah seperti mawar yang ditanam. Tidak langsung berbunga, tapi pasti ia akan tumbuh --

Ketika musim dingin datang menutup pintu rumahmu, maka nantikanlah musim panas dan bukalah jendelamu unuk hembusan udara yang bersih. Lihatlah kea rah sana sekawanan burung yang kembali bernyanyi riuh, dan matahari menarik garis-garis keemasan menembus sela-sela pepohonan. Semua itu memberikan kehidupan yang baru, impian yang baru, dan hati yang baru pula,

Jangan engkau mengingat hari kemarin dan apa yang merugikanmu hari itu. Sesungguhnya umur, bersama gugurnya dedaunan, tidak akan pernah kembali lagi. Bersama musim yang baru, akan tumbuh daun-daun yang lain. Maka, lihatlah daun-daun yang menutupi wajah langit itu, dan biarkan daun yang gugur ke bumi, biarkan dia menyatu dengan bumi. Jika hari kemarin telah menghilang, maka di hadapanmu masih ada hari ini. Jika hari ini akan mengumpulkan daun-daunnya dan kemudian pergi, maka masih ada hari esok. Jangan sedih atas hari kemain, karena ia takkan kembali. Jangan pula meratapi hari ini, karena dia pasti pergi. Impikanlah matahari yang bersinar terang esok hari…


Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat

0 komentar:

Posting Komentar

 
;