Minggu, 05 Agustus 2012

Misteri Terbelahnya Bulan


Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun  telah terbelah”
(Q.S. Al-Qamar: 1)        

Dalam temu wicara  di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah  seorang warga  Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas  memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya  sebagai berikut:

Tentang  ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya  mempresentasikan di Univ.Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang  hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu  tema diskusi waktu itu adalah  seputar mukjizat ilmiah dari  Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan  bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi "Telah dekat hari  qiamat dan bulan pun telah terbelah" mengandung mukjizat secara ilmiah ?  

maka saya menjawabnya:
Tidak, sebab kehebatan  ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa  diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang  terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir  Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan  kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.  

Dan mukjizat yang  kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya.   Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah hadits-hadits  Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani  hal itu.
Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan  sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa  benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.  

Maka Prof. Dr. Zaghlul  Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah  sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata,  "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami  satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan  mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ?" Mereka  menjawab: "Coba belahlah bulan, ..."

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam,  lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar  mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke  bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta  orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir  kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja  "menyihir"orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang  tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang  dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota  Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang  rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang  musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"  

Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan  terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu  kembali...!! !"
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap  kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

Sungguh, telah  dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda  kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah  sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa  nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap .....sampai akhir surat  Al-Qamar.

Ini adalah  kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya  Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim  warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok,  ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku  menambahkan?"

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang  hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum  menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah  makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan  aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan  Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan  aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah  terbelah......." Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah  mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan  macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca  ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan  sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam  hamba-Nya dalam  pencarian kebenaran.

Maka aku pun suatu hari duduk di depan  televisi Inggris.
Saat itu  ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang  angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang  begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. Dan diantara  diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan,  dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak  kurang dari 100 juta dollar.

Mendengar hal itu, presenter terperangah  kaget dan berkata,  "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk  bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!!   Tujuannya  tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami  mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah  mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100  juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu  kepada siapapun.

Maka  presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?"  Mereka menjawab, "Ternyata bulan  pernah mengalami pembelahan di suatu hari  dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!  

Presenter pun  bertanya, "Bagaimana kalian  bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari  batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut)  bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka  mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan  pernah terbelah lalu bersatu kembali".

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb  Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata,  "Mukjizat  (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi  wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah  benar-benar telah mengolok-olok  AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk  menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!

Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah  ... (aku pun bergumam),  "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an  dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk  Islam.

Diterjemahkan oleh : Abu Muhammad ibn Shadiq


Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat

0 komentar:

Posting Komentar

 
;