KH Abdullah
Gymnastiar
Sedekah
adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; sebutir benih
menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji.
Suatu hari datanglah dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung
halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita tentang sebuah
kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bus
antarkota, beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan, bus yang
ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang
mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di dekatnya meninggal
seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua
akhwat itulah yang selamat dengan tidak terluka sedikit pun.
Mengapa mereka
ditakdirkan Allah selamat? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang
dikerjakan keduanya waktu itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat
bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafadzkan
zikir. Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, inilah sebagian dari keutamaan
bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya pada saat dibutuhkan dengan jalan
yang tidak pernah disangka-sangka. ALLAH adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang hampir setiap desah
napas selalu membangkang perintah-Nya, Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya
yang tiada terkira. Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal
buruk, pasti akan kembali kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal
harta yang kini ada di genggaman kita.
Demi Allah,
semuanya datang dari Allah yang Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain
supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh keikhlasan. Kemudian
kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini
maupun saat menghadap-Nya kelak. Dari pengalaman kongkret kedua akhwat di atas,
dengan penuh keyakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan
Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya
akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya. Boleh jadi, inilah yang
menyebabkan Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya yang tengah bersiap
pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan sedekah. Saat itu Allah
menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir yang pada tiap-tiap
bulir itu terjurai seratus biji.
Allah
melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 261). Seruan Rasul itu
disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham
seraya berkata, "Ya Rasulullah, harta milikku hanya delapan ribu dirham.
Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu
dirham lagi aku serahkan di jalan Allah". "Allah memberkahi apa yang
engkau tahan dan apa yang engkau berikan," jawab Rasulullah SAW. Kemudian
datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. "Ya Rasul, saya akan melengkapi
peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya," ujarnya.
Adapun Ali
bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera
menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham
secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam. Kenapa para
sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan untuk bersedekah? Tiada
lain karena mereka yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah
dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala,
dan pelipat ganda rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada
tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan
membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!
Sahabat,
betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan
hati ikhlas, sampai-sampai Rasul sendiri membuat perbandingan. Dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,
"Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun
menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata
bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.
Kemudian mereka bertanya? 'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang
lebih kuat dari pada gunung?'.
Allah
menjawab, 'Ada, yaitu besi'. Para malaikat pun kembali bertanya, 'Ya Rabbi
adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?'. Allah
menjawab, 'Ada, yaitu api'. Bertanya kembali para malaikat, 'Ya Rabbi adakah
sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?'. Allah menjawab,
'Ada, yaitu air'. 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat
dari air?,' tanya para malaikat. Allah pun menjawab, 'Ada, yaitu angin'.
Akhirnya para malaikat bertanya lagi, 'Ya Allah adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?'. Allah yang Mahagagah menjawab, 'Ada,
yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara
tangan kirinya tidak mengetahuinya'." Wallahu a'lam bish-shawab.
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar