Prinsip
utama saya sejak beranjak dewasa sampai sebelum perjalanan umroh ini adalah :
"Tak ada keajaiban". Segala sesuatu harus masuk logika, masuk akal,
dan jauh dari hal-hal yg tak masuk akal. Segala sesuatu mesti ada penjelasan
ilmiahnya.
Oleh karena
itu pandangan saya selalu mengacu kepada konsep hukum-hukum fisika, sosial, dan
hukum psikologi. Tak ada kejadian yg pernah bisa melanggar hukum alam. Setiap
pohon pisang akan berbuah pisang, setiap mahluk hidup mempunyai siklus biologi
sesuai spesisnya, setiap apapun didunia ini tidak ada yg bisa lepas dari hukum
absolut alam semesta. Takkan pernah ada cimpedak berbuah nangka kecuali dalam
sajak. Takkan pernah ada orang kebal peluru. Takkan pernah ada keajaiban,
keanehan, atau anomali hukum alam.
Sebelumnya
saya hanya tertawa mendengar cerita-cerita keajaiban ataupun kejadian luar
biasa yg kerap terjadi pada orang yg melakukan ibadah haji atau umroh di tanah
suci. Mungkin itu hanya kebetulan, atau mungkin itu hanya bohong belaka.
Sehingga
kajian saya mengenai telaah agama islam, selalu mengacu kepada analisa,
sentesa, konseptual, dan hipotesa. Pendeknya, tak ada alat yg saya miliki untuk
telaah tsb selain metode ilmiah, sampai saya dipaksa harus menyadari instrumen
lain yg sesungguhnya ada dan tak pernah saya gunakan.
Bersambung …
Niyaz Khalil
Harapan dari
Seorang Sahabat
0 komentar:
Posting Komentar