Minggu, 01 Juli 2012

Perjalanan Umroh (Part 1)


Prinsip utama saya sejak beranjak dewasa sampai sebelum perjalanan umroh ini adalah : "Tak ada keajaiban". Segala sesuatu harus masuk logika, masuk akal, dan jauh dari hal-hal yg tak masuk akal. Segala sesuatu mesti ada penjelasan ilmiahnya.

Oleh karena itu pandangan saya selalu mengacu kepada konsep hukum-hukum fisika, sosial, dan hukum psikologi. Tak ada kejadian yg pernah bisa melanggar hukum alam. Setiap pohon pisang akan berbuah pisang, setiap mahluk hidup mempunyai siklus biologi sesuai spesisnya, setiap apapun didunia ini tidak ada yg bisa lepas dari hukum absolut alam semesta. Takkan pernah ada cimpedak berbuah nangka kecuali dalam sajak. Takkan pernah ada orang kebal peluru. Takkan pernah ada keajaiban, keanehan, atau anomali hukum alam.

Sebelumnya saya hanya tertawa mendengar cerita-cerita keajaiban ataupun kejadian luar biasa yg kerap terjadi pada orang yg melakukan ibadah haji atau umroh di tanah suci. Mungkin itu hanya kebetulan, atau mungkin itu hanya bohong belaka.

Sehingga kajian saya mengenai telaah agama islam, selalu mengacu kepada analisa, sentesa, konseptual, dan hipotesa. Pendeknya, tak ada alat yg saya miliki untuk telaah tsb selain metode ilmiah, sampai saya dipaksa harus menyadari instrumen lain yg sesungguhnya ada dan tak pernah saya gunakan.

Bersambung …


Niyaz Khalil
Harapan dari Seorang Sahabat

0 komentar:

Posting Komentar

 
;